Analis: Saham Benakat Kemahalan



JAKARTA.Rabu (3/2) ini, PT Benakat Petroleum Energy memulai penawaran saham perdananya kepada publik. Perusahaan yang sebelumnya bernama PT Macau Oil Engineering and Technology ini mematok harga saham perdananya sebesar Rp 140 per saham.

Namun, Analis AAA Securities Herman Koeswanto menilai harga saham IPO Benakat sangat mahal. Berdasarkan hitungannya, nilai kapitalisasi pasar Benakat pasca IPO akan mencapai kisaran Rp 3,9 triliun – Rp 4 triliun. Angka tersebut masih di bawah kapitalisasi pasar rata-rata industri migas sebesar Rp 7 triliun. Harga penawaran IPO di Rp 140 per saham dengan proyeksi overoptimist perseroan akan mencapai 19x proyeksi price earning ratio tahun 2010 dan 8 – 10 x PER 2011. Adapun nilai buku atau Price to Book Value Benakat untuk 2010 sekitar 1,2x."Proyeksi tersebut masih diatas rata-rata PER proyeksi 2010 industri yang di kisaran 12 – 14x PER dan PBV proyeksi 2010 di kisaran 0,7 – 1x," kata Herman dalam risetnya. Dengan asumsi tingkat probabilitas 50% untuk tercapainya target tersebut maka harga penawaran umum perseroan tergolong sangat mahal.Namun dilihat dari sektor bisnisnya, sinergi energi minyak, gas pertambangan dan jasa EPC memberikan nilai tambah bagi Benakat di masa mendatang. Nilai tambah lainnya, perusahaan dipimpin oleh para mantan manajemen puncak di perusahaan pertambangan dan energi migas terkemuka di Indonesia. Antara lain: PT Truba Alam Manunggal Tbk, PT Medco Energi E&P Indonesia, PT Indika Inti Energi, PT Energi Mega Persada, PT Darma Henwa dan lainnya.Herman menilai, beberapa target manajemen Benakat terlalu optimistis karena dari data historis Benakat, rata-rata produksinya hanya 1.500 – 1.800 barel per hari. Tetapi, dalam dua tahun mereka berkeyakinan akan menggenjot produksi hingga 4.000barel per hari untuk 2010 dan 6.000 barel per hari untuk tahun 2011 melalui beberapa intensifikasi teknik pengeboran dan ekpsploitasi sumur minyak.

Bisnis EPC Benakat juga sangat tergantung pada risiko dan kemenangan perusahaan dalam proses tender. Padahal,bisnis baru Benakat ini berkontribusi besar, di tahun 2010 ditargetkan mencapai Rp 854 miliar dan di 2011 mencapai Rp 2,5 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test