JAKARTA. Saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) bergerak mixed di kisaran angka Rp 3.900-Rp 4.100 dalam sebulan terakhir. Sebelumnya BDMN terjungkal 19% di level Rp 4.200 pada 1 Agustus lalu. Namun, pada periode April-Mei 2013, saham BDMN berada di atas angka Rp 6.000. Penyebab saham BDMN jatuh tempo hari disinyalir karena batalnya rencana akuisisi DBS Group Holdings terhadap Bank Danamon senilai US$ 7,2 miliar. Manajemen DBS menyatakan tak memperpanjang perjanjian dengan Temasek Holdings tentang pengambilalihan 100% saham Asia Finansial Indonesia Pte Ltd (AFI). AFI adalah pemilik 67,37% saham Danamon. Satrio Utomo, Analis Universal Broker menyatakan, harga saham BDMN saat ini belum termasuk murah. Dia juga bilang, kinerja bank tersebut terbilang tidak spesial. "Kalau harga BDMN di bawah Rp 4.000 baru investor tertarik. Kinerja BMDN biasa saja malah cenderung mengecewakan dalam dua kuartal terakhir," ujar Satrio kepada KONTAN. Laba bersih BDMN pada semester pertama tahun ini sebesar Rp 2,03 triliun turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,05 triliun. Menurut Satrio, saham BDMN agak susah naik karena kapitalisasi pasar saham tersebut masuk ke kategori menengah. "Saat pasar seperti ini investor fokus terhadap saham dengan kapitalisasi yang besar," jelasnya. Harga saham BDMN pada pagi ini (25/9) hingga pukul 10.00 WIB, bergerak turun di angka Rp 4.050 dibanding harga penutupan kemarin sebesar Rp 4.100.
Analis: Saham Danamon belum cukup murah
JAKARTA. Saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) bergerak mixed di kisaran angka Rp 3.900-Rp 4.100 dalam sebulan terakhir. Sebelumnya BDMN terjungkal 19% di level Rp 4.200 pada 1 Agustus lalu. Namun, pada periode April-Mei 2013, saham BDMN berada di atas angka Rp 6.000. Penyebab saham BDMN jatuh tempo hari disinyalir karena batalnya rencana akuisisi DBS Group Holdings terhadap Bank Danamon senilai US$ 7,2 miliar. Manajemen DBS menyatakan tak memperpanjang perjanjian dengan Temasek Holdings tentang pengambilalihan 100% saham Asia Finansial Indonesia Pte Ltd (AFI). AFI adalah pemilik 67,37% saham Danamon. Satrio Utomo, Analis Universal Broker menyatakan, harga saham BDMN saat ini belum termasuk murah. Dia juga bilang, kinerja bank tersebut terbilang tidak spesial. "Kalau harga BDMN di bawah Rp 4.000 baru investor tertarik. Kinerja BMDN biasa saja malah cenderung mengecewakan dalam dua kuartal terakhir," ujar Satrio kepada KONTAN. Laba bersih BDMN pada semester pertama tahun ini sebesar Rp 2,03 triliun turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,05 triliun. Menurut Satrio, saham BDMN agak susah naik karena kapitalisasi pasar saham tersebut masuk ke kategori menengah. "Saat pasar seperti ini investor fokus terhadap saham dengan kapitalisasi yang besar," jelasnya. Harga saham BDMN pada pagi ini (25/9) hingga pukul 10.00 WIB, bergerak turun di angka Rp 4.050 dibanding harga penutupan kemarin sebesar Rp 4.100.