KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri bubur kayu (pulp) dan kertas (paper) di Indonesia diperkirakan masih memiliki potensi untuk berkembang. Kebutuhan kertas di masa mendatang masih tetap tinggi, seiring dengan langkah pengurangan penggunaan plastik sekali buang. Ini membuat harga kertas tak terbendung. Jadi, tak heran kalau harga saham emiten kertas di bursa menjulang tinggi. Menurut Trimegah Sekuritas, saham kertas masih oke lantaran harga pulp masih bisa naik lagi, meski sekarang sudah tinggi. Asumsinya, harga pulp akhir tahun ini bisa mencapai US$ 775 per ton dan naik jadi US$ 800 per ton di 2019. Analis Trimegah Sekuritas, Rovandi memprediksi saham emiten kertas masih berpeluang. "TKIM masih rekomendasi buy dengan target harga akhir tahun Rp 27.500. Sedangkan harga saham INKP sampai akhir tahun ada di level Rp 23.100," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (10/8).
Analis: saham emiten kertas masih layak dilirik investor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri bubur kayu (pulp) dan kertas (paper) di Indonesia diperkirakan masih memiliki potensi untuk berkembang. Kebutuhan kertas di masa mendatang masih tetap tinggi, seiring dengan langkah pengurangan penggunaan plastik sekali buang. Ini membuat harga kertas tak terbendung. Jadi, tak heran kalau harga saham emiten kertas di bursa menjulang tinggi. Menurut Trimegah Sekuritas, saham kertas masih oke lantaran harga pulp masih bisa naik lagi, meski sekarang sudah tinggi. Asumsinya, harga pulp akhir tahun ini bisa mencapai US$ 775 per ton dan naik jadi US$ 800 per ton di 2019. Analis Trimegah Sekuritas, Rovandi memprediksi saham emiten kertas masih berpeluang. "TKIM masih rekomendasi buy dengan target harga akhir tahun Rp 27.500. Sedangkan harga saham INKP sampai akhir tahun ada di level Rp 23.100," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (10/8).