JAKARTA. PT Eka Sari Lorena Transport akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan April ini. Di situ, saham Lorena dihargai Rp 900. Ini berada di rentang tengah dari penawaran awal Rp 825 sampai Rp 1.025. Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menilai, Price Earning Ratio (PER) ini cenderung lebih murah dibanding rata-rata industri. Ia menghitung, PER Lorena yakni 15,15x. Sedangkan, PER rata-rata industri transposrtasi darat 30,25x. Saham calon emiten yang akan memiliki ticker LRNA ini tercatat oversubscribe hingga 4 kali. Menurut Reza, ini menunjukkan bahwa Lorena memiliki prospek yang cukup baik. “Untuk Lorena, masih ada potensi. Lumayan bagus bisa oversubscribe,” ujarnya. Ia melihat bahwa nama besar dan potensi pengembangan armada transportasi yang Lorena dimiliki bisa membuat kinerjanya semakin baik. Dari perhelatan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) ini, Lorena mengincar dana Rp 135 miliar. Sekitar 81% atau Rp 109,35 miliar akan digunakan untuk pengembangan bus AKAP, APTB, BKTB, serta rekondisi bus lama. Kemudian, 16% atau senilai Rp 21,6 miliar akan dipakai untuk fasilitas atau infrastruktur depo dan workshop bus TransJakarta di Ceger, Jakarta Timur. Terakhir, 3% atau antara Rp 4,05 miliar sisanya akan ditempatkan sebagai modal kerja.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: Saham Lorena berprospek baik
JAKARTA. PT Eka Sari Lorena Transport akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan April ini. Di situ, saham Lorena dihargai Rp 900. Ini berada di rentang tengah dari penawaran awal Rp 825 sampai Rp 1.025. Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menilai, Price Earning Ratio (PER) ini cenderung lebih murah dibanding rata-rata industri. Ia menghitung, PER Lorena yakni 15,15x. Sedangkan, PER rata-rata industri transposrtasi darat 30,25x. Saham calon emiten yang akan memiliki ticker LRNA ini tercatat oversubscribe hingga 4 kali. Menurut Reza, ini menunjukkan bahwa Lorena memiliki prospek yang cukup baik. “Untuk Lorena, masih ada potensi. Lumayan bagus bisa oversubscribe,” ujarnya. Ia melihat bahwa nama besar dan potensi pengembangan armada transportasi yang Lorena dimiliki bisa membuat kinerjanya semakin baik. Dari perhelatan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) ini, Lorena mengincar dana Rp 135 miliar. Sekitar 81% atau Rp 109,35 miliar akan digunakan untuk pengembangan bus AKAP, APTB, BKTB, serta rekondisi bus lama. Kemudian, 16% atau senilai Rp 21,6 miliar akan dipakai untuk fasilitas atau infrastruktur depo dan workshop bus TransJakarta di Ceger, Jakarta Timur. Terakhir, 3% atau antara Rp 4,05 miliar sisanya akan ditempatkan sebagai modal kerja.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News