Analis: Saham perbankan masih punya peluang untuk jangka menengah dan panjang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati sektor perbankan masih rawan dengan sentimen negatif yang sedang terjadi saat ini yakni dari perang dagang, nyatanya sektor ini masih layak dilirik untuk jangka menengah hingga jangka panjang.

Pasalnya berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Kamis (9/5), sektor keuangan masih dapat tumbuh 5,94% di tengah IHSG yang mulai stagnan.

Analis Oso Sekuritas, Sukarno Alatas berpendapat, sektor perbankan masuk salah satu saham defensif untuk masuk dengan strategi jangka menengah sampai panjang. Menurutnya, saat kondisi yang menunjukkan tren penurunan, investor bisa mengambil waktu yang jeli untuk masuk selagi murah.


Pergerakan IHSG dan indeks perbankan akan sejalan, manfaatkan potensi rebound dari IHSG. “Jadi jika kondisi IHSG diproyeksikan turun maka saham perbankan mengikuti. Bisa strategi buy on weakness dan gunakan teknikal saja untuk momentum kembali masuk lagi,” ujar Sukarno kepada Kontan, Jumat (10/5).

Menurutnya, salah satu sentimen yang akan kembali dorong sektor perbankan dari rilis data ekonomi dalam negeri selanjutnya. Kemungkinan di semester II 2019 ini sektor perbankan bisa kembali membaik.

Namun jika ingin memilih sektor yang cukup defensif di kondisi sekarang pihaknya menyarankan untuk masuk ke saham konsumer. Adapun saham-saham konsumer yang masih bisa dilirik adalah INDF (anggota indeks Kompas100), ICBP (anggota indeks Kompas100), dan MYOR (anggota indeks Kompas100).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi