KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca terjadinya pelemahan rupiah yang cukup dalam hingga menyentuh Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ikut melemah cukup dalam yang diikuti memerahnya saham-saham perbankan. Lebih lanjut, kondisi tersebut akan diperparah lagi apabila suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat yakni Federal Reserve (The Fed) kembali menaikan suku bunga. Sinyal kuat The Fed untuk menaikan suku bunga cukup besar bahkan hingga mencapai dua kali hingga akhir tahun. Diprediksi, jika suku bunga acuan The Fed naik maka kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan mengikuti kenaikan ini yang akan menjadikan sentimen negarif bagi saham perbankan jika bunga kredit ikut naik juga.
Analis: Saham perbankan masih rawan tertekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca terjadinya pelemahan rupiah yang cukup dalam hingga menyentuh Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ikut melemah cukup dalam yang diikuti memerahnya saham-saham perbankan. Lebih lanjut, kondisi tersebut akan diperparah lagi apabila suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat yakni Federal Reserve (The Fed) kembali menaikan suku bunga. Sinyal kuat The Fed untuk menaikan suku bunga cukup besar bahkan hingga mencapai dua kali hingga akhir tahun. Diprediksi, jika suku bunga acuan The Fed naik maka kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan mengikuti kenaikan ini yang akan menjadikan sentimen negarif bagi saham perbankan jika bunga kredit ikut naik juga.