Analis: Saham properti dan konstruksi underperform



KONTAN.CO.ID - Empat bulan jelang tutup tahun, sejumlah sektor saham menunjukkan peforma yang masih di bawah rata-rata peforma industri atau pasar (underperform). Selain saham berbasis minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), analis melihat saham sektor properti dan konstruksi juga masih underperform.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyebut, emiten properti dan emiten yang berbasis CPO mengalami underperform. Adapun pemicunya menurut Edwin adalah faktor fundamental.

Ia memaparkan, pada semester pertama 2017, penjualan rumah masih lesu. Hal ini berdampak pada fundamental perusahaan sektor properti. “Kita masih bertanya apakah di semester II tumbuh atau tidak. Makanya mereka masih tidak terlalu pegang dulu saham properti. Sama seperti CPO,” papar Edwin, Rabu (13/9).


Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee juga menilai, saham sektor konstruksi masih underperform. Saat ini, menurutnya saham-saham sektor konstruksi sudah turun banyak, sehingga di akhir tahun, saham sektor konstruksi berpeluang naik.

“Konstruksi harusnya bisa mulai baik, tunggu laporan kinerja di kuartal III,” tutur Hans.

Hans menyebut saham PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) masih bisa dikoleksi. Ia merekomendasikan buy saham PTPP dengan target harga Rp 4.300. Ia juga rekomendasikan beli saham WTON dengan target harga Rp 640.

Sementara di sektor properti, Edwin menyebut, saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Ciputra Development TBk (CTRA) sebgai saham yang menarik untuk jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini