KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham yang masuk dalam kategori unusual market activity (UMA) di tahun 2019 sebanyak tujuh saham. Asal tahu saja, saham-saham ini dilabeli UMA karena pergerakan sahamnya sangat liar dan fluktuatif. Ketujuh saham yang masuk UMA tersebut adalah KPAS, CLAY, SIMA, KIOS, ASSA, MABA dan WIIM. Jika dilihat pergerakannya sejak awal tahun 2019 hingga saat ini atau year to date (ytd) pergerakan saham UMA bergerak signifikan. Harga saham KPAS turun dalam 63,96% ytd ke level Rp 200 per saham, CLAY bergerak lebih deras lagi, harga saham properti ini naik hingga 844,44% ke level Rp 1.700 per saham sejak pertama kali tercatat di BEI pada 18 Januari 2019. Akibatnya saham CLAY harus disuspensi.
Analis: Saham UMA rawan kena suspensi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham yang masuk dalam kategori unusual market activity (UMA) di tahun 2019 sebanyak tujuh saham. Asal tahu saja, saham-saham ini dilabeli UMA karena pergerakan sahamnya sangat liar dan fluktuatif. Ketujuh saham yang masuk UMA tersebut adalah KPAS, CLAY, SIMA, KIOS, ASSA, MABA dan WIIM. Jika dilihat pergerakannya sejak awal tahun 2019 hingga saat ini atau year to date (ytd) pergerakan saham UMA bergerak signifikan. Harga saham KPAS turun dalam 63,96% ytd ke level Rp 200 per saham, CLAY bergerak lebih deras lagi, harga saham properti ini naik hingga 844,44% ke level Rp 1.700 per saham sejak pertama kali tercatat di BEI pada 18 Januari 2019. Akibatnya saham CLAY harus disuspensi.