Analis sarankan pemerintah percepat vaksinasi untuk tenangkan pasar saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca menembus 1 juta kasus pada Selasa (26/1), jumlah kasus corona di Indonesia telah naik ke angka 1,03 juta per Rabu (27/1). Bersamaan dengan penambahan kasus tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terus dalam tren melemah. 

Sejak penutupan Senin (25/1) hingga hari ini (28/1) IHSG terus memerah dan tercatat melemah 4,62% ke level 5.969,33 per pukul 14.18 WIB. 

Kepala Riset Panin Sekuritas Nico Laurens menyampaikan di tengah peningkatan jumlah kasus Covid-19 tersebut, pasar menantikan akselerasi vaksinasi Covid-19. Nico malah tidak menyarankan pemerintah untuk melakukan karantina wilayah (lockdown). 


Baca Juga: Sejumlah saham turun drastis tapi tak terkena UMA, berikut penjelasan BEI

"Kalau akselerasi vaksin bisa cepat dan eksekusi masif itu akan jadi katalis positif. Jadi saran saya vaksinasinya dipercepat saja," jelas Nico, Kamis (28/1). 

Dia mengatakan apabila pemerintah memberlakukan lockdown, kebijakan tersebut akan memberi dampak negatif ke pasar saham. Meski tidak dipungkiri lockdown merupakan pilihan yang bagus untuk kebijakan publik. 

Meski saat ini IHSG tengah dalam tren melemah, Nico optimistis di tahun ini pasar saham dalam negeri masih cenderung bullish. Dia memprediksi IHSG di 2021 akan berada di level 6.718 untuk skenario dasar dan 7.208 untuk skenario bullish. 

Selanjutnya: Net sell asing Rp 163,661 miliar, IHSG jatuh 1,40% ke 6.023,72 tutup sesi I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi