KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah catatkan hasil yang solid pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Rabu (2/2). Hasilnya, jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 72,07 triliun atau turun dari lelang sebelumnya sebesar Rp 84,84 triliun.

Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management, Gama Yuki melihat turunnya jumlah penawaran karena adanya kekhawatiran investor terhadap The Fed yang akan mulai menaikkan suku bunga di bulan Maret serta kondisi omicron yang mulai kembali naik.

Kendati begitu, ia menilai hasil lelang ini masih cukup baik lantaran menunjukkan permintaan yang cukup solid. "Dikarenakan kondisi likuiditas yang masih cukup banyak serta yield yang ditawarkan dari lelang juga masih cukup menarik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (2/2).

Baca Juga: Simak Manfaat Ikuti Program Pengungkapan Sukarela Pajak

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa jika dilihat secara fundamental, data Indonesia masih cukup baik. Kemudian, porsi investor asing juga sudah tidak terlalu banyak sehingga ia melihat dampak ke bond market dapat lebih diminimalisir terhadap aksi yang akan dilakukan oleh The Fed.

"Yield bond Indonesia sendiri dapat dikatakan masih cukup menarik dengan kondisi suku bunga yang masih sangat rendah seperti saat ini," jelasnya.

Senada, Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI), Fayadri mengatakan walaupun jumlah penawaran masuk turun tetapi oversubsribed sebanyak 2.88 kali dibanding target indikatif yang ditetapkan pemerintah. Karenanya, secara menyeluruh dia melihat hasil ini sudah baik.

Baca Juga: Lelang SUN Kembali Laris, Penawaran Masuk Capai Rp 72,07 Triliun

Pada lelang kali ini, Seri FR0092 menjadi yang paling banyak diburu. Fayadri melihat hal itu terutama karena yield-nya yang masih sangat menarik.

"Yield tertinggi yang dimenangkan untuk setiap seri obligasi yang dilelang hari ini rata-rata mengalami kenaikan dibanding lelang dua minggu lalu, kecuali untuk seri SPN dan FR0092. Hal ini masih sesuai dengan kondisi market hari ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli