KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) diprediksikan akan menerima manfaat dari kebijakan pemerintah baru yaitu makan siang gratis dengan anggaran total Rp 71 triliun. Head of Research CGS International Sekuritas Indonesia Hadi Soegiarto mengatakan, ICBP akan menerima manfaat dari program tersebut. Hal itu karena target pasar utama ICBP adalah konsumen berpendapatan menengah ke bawah. "Yang akan mendapatkan manfaat paling besar dari program ini adalah masyarakat menengah ke bawah karena akan membantu menurunkan biaya pangan, jadi selaras dengan target ICBP," jelas Hadi dalam riset, Rabu (17/7).
Hadi melihat, kebijakan pemerintah yang baru lebih berpihak pada masyarakat berpendapatan rendah dibandingkan kelas menengah dan atas. Hal itu menurutnya membuat para investor harus mengalokasikan lebih banyak portofolionya pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumen. "Terutama yang memiliki eksposur lebih tinggi terhadap konsumen berpendapatan rendah, seperti ICBP," ujarnya.
Baca Juga: Program Makan Gratis Prabowo-Gibran Berpotensi Bebani Keuangan Negara Hadi menambahkan, selain belanja pemerintah yang lebih tinggi, dia juga melihat adanya penyesuaian kebijakan yang mendukung konsumsi masyarakat berpendapatan rendah. Di antaranya perpanjangan bantuan beras gratis 10 kilogram hingga Desember 2024, keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan harga listrik pada kuartal III 2024 meskipun rupiah melemah dan potensi tarif impor yang lebih tinggi pada barang-barang tertentu untuk melindungi UMKM dalam negeri. "Berdasarkan penelitian kami, ICBP secara historis merupakan salah satu penerima manfaat terbesar dari peningkatan daya beli masyarakat berpendapatan rendah, hal ini terbukti pada masa pemilu, ketika bantuan tunai dibagikan kepada banyak konsumen berpenghasilan rendah," ucapnya. Begitu juga Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo yang melihat program pemerintah makan siang gratis ini dapat berdampak positif pada ICBD. Dampak ini khususnya lebih terlihat pada segmen
dairy atau produk susu.
Baca Juga: Setelah Morgan Stanley, HSBC Juga Pangkas Peringkat Pasar Saham Indonesia "Tetapi kami belum bisa memastikan seberapa besar dampaknya mengingat adanya penurunan biaya menjadi Rp 7.500," ujarnya pada Kontan.co.id, Senin (22/7). Meski begitu Azis berpendapat segmen
dairy masih menjadi kontribusi kedua terbesar dalam penjualan. Sehingga jika dalam skemanya ternyata harganya lebih murah hal ini bisa saja tidak berdampak signifikan bagi ICBP. Azis merekomendasikan untuk
trading buy pada ICBP dengan target harga Rp 11.550 per saham. Sementara Hadi merekomendasikan untuk
buy pada ICBP dengan target harga Rp 12.400 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati