Analis Sebut Libur Hari Raya Waisak Dorong Kinerja Emiten Pariwisata dan Perhotelan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Libur dan cuti bersama Hari Raya Waisak 2024 diproyeksikan dapat mendongkrak kinerja emiten pariwisata dan perhotelan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan jika bicara mengenai hari libur, diharapkan libur Waisak kemarin dapat mendatangkan 300.000 wisatawan, baik Nusantara maupun mancanegara kepada kawasan Borobudur khususnya. Hal itu terlihat karena mulai hari Senin–Minggu tanggal 20–26 Mei 2024, jumlah pengunjung sebanyak 37.000 orang. 

"Sehingga hal ini tentu dapat memberikan dampak positif adanya pergerakan ekonomi," kata Maximilianus kepada Kontan.co.id, Rabu (29/5).


Maximilianus melihat pada semester pertama tahun 2024 ini cukup banyak libur nasional maupun cuti bersama. Hal itu menurutnya dapat memberikan dampak positif bagi industri pariwisata dan perhotelan.

"Ke depannya kinerja emiten pariwisata dan perhotelan ini masih akan didorong oleh libur sekolah dan Idul Adha," ujar dia.

Baca Juga: Jelang Momen Libur Sekolah, Jaringan Hotel Dafam (DFAM) Targetkan Okupansi 80%

Sebelumnya PT Kerata Api Indonesia (KAI) mencatat terdapat kenaikan jumlah penumpang sebesar 23% pada periode libur Hari Raya Waisak Tahun 2024. Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy melihat hal itu ada korelasinya antara naiknya penjualan tiket KAI dengan tingkat okupansi hotel.

"Namun tidak semua emiten pariwisata ataupun hotel ikut terdongkrak kinerjanya," ucapnya.

Menurut Budi dari momen libur Hari Raya Waisak yang akan mendapatkan manfaatnya adalah hotel-hotel yang berada di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dia mengatakan hal itu akan memengaruhi hasil kinerja di kuartal II 2024.

"Tapi saya tidak yakin untuk ke depannya setelah kuartal II masih meningkat karena daya beli relatif turun," ungkap Budi.

Begitu juga dengan analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda yang berpendapatan bahwa libur panjang Hari Raya Waisak memberikan dampak positif terhadap emiten pariwisata dan hotel meski tidak tidak signifikan. Salah satu sebagai contoh, dia menyebutkan dari PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatatkan sebanyak 37.500 wisatawan berkunjung ke Ancol pada saat libur cuti hari raya Waisak 2024. 

"Meski begitu, angka ini turun jauh dari libur Waisak tahun lalu yang mencapai 51.000 wisatawan," ujar Vicky. 

Baca Juga: Puri Sentul Optimistis Okupansi Hotel Tumbuh 20% di Libur Sekolah Pertengahan Tahun

Menurut Vicky,  momentum seperti itu dapat membantu kinerja emiten pariwisata dan juga hotel untuk dapat bertumbuh ataupun perbaikan di kuartal II ini. Ada beberapa sentimen yang dapat mendorong kinerja emiten pariwisata dan hotel. Momen libur sekolah pada bulan Juni berpotensi meningkatkan kunjungan wisata domestik, meningkatnya aktivitas ekonomi. dan juga event-event seperti konser, festival, dan lain sebagainya. 

"Adapun yang perlu kita perhatikan juga seperti inflasi, kenaikan suku bunga, dan ketidakpastian ekonomi," ujarnya.

Vicky melihat prospek untuk emiten pariwisata dan hotel masih positif dengan libur panjang dan cuti bersama. Menurut Vicky yang paling menarik untuk dicermati dari sisi kinerjanya terakhir di kuartal I 2024 yang juga mengalami pertumbuhan yaitu PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) dari sisi bottom line walaupun pendapatannya turun tipis.

"Sedangkan emiten PJAA dan PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) mengalami penurunan pada kinerjanya, dan emiten PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) justru mengalami kerugian," jelas Vicky.

Vicky merekomendasikan untuk wait and see terlebih dahulu pada saham pariwisata dan perhotelan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati