KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Trimegah Sekuritas Hasbie dalam risetnya dirilis pada 22 Juni 2021, mengatakan bahwa sektor perkebunan masih memiliki prospek optimis walaupun harga CPO yang turun dari puncaknya di bulan Mei. Prospek optimis tersebut dinilai berdasarkan masih kuatnya permintaan kedelai tetapi pasokan yang kurang sehingga permintaan akan beralih ke CPO, pasokan CPO yang tetap ketat sejak ada moratorium CPO, dan prospek yang cerah pada industri biodiesel Indonesia. Hasbie juga mengestimasikan harga CPO di tahun ini berada di angka MYR 3.620 per ton dan MYR 3.150 per ton di tahun 2022. Ia juga melihat harga CPO saat ini masih didukung oleh tingkat persediaan CPO yang rendah, dan berlanjutnya restocking minyak nabati di China. Akan tetapi, persediaannya masih dibayangi risiko penurunan CPO yang saat ini memasuki musim produksi, rasio saham yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang kuat, khususnya di China.
Analis sebut masih ada prospek positif di saham-saham sektor perkebunan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Trimegah Sekuritas Hasbie dalam risetnya dirilis pada 22 Juni 2021, mengatakan bahwa sektor perkebunan masih memiliki prospek optimis walaupun harga CPO yang turun dari puncaknya di bulan Mei. Prospek optimis tersebut dinilai berdasarkan masih kuatnya permintaan kedelai tetapi pasokan yang kurang sehingga permintaan akan beralih ke CPO, pasokan CPO yang tetap ketat sejak ada moratorium CPO, dan prospek yang cerah pada industri biodiesel Indonesia. Hasbie juga mengestimasikan harga CPO di tahun ini berada di angka MYR 3.620 per ton dan MYR 3.150 per ton di tahun 2022. Ia juga melihat harga CPO saat ini masih didukung oleh tingkat persediaan CPO yang rendah, dan berlanjutnya restocking minyak nabati di China. Akan tetapi, persediaannya masih dibayangi risiko penurunan CPO yang saat ini memasuki musim produksi, rasio saham yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang kuat, khususnya di China.