KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan sepanjang 2018 indeks IDX BUMN 20 menurun sebesar 10,98%. Angka itu lebih besar dibanding Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 6,29% secara year to date (ytd). Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, yang menjadi pemberat IHSG adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi dan properti serta perbankan. Ia mengatakan, jika dilihat dari penurunan harga saham secara year to date, maka emiten-emiten BUMN dari sektor konstruksi dan properti-lah yang melemah paling signifikan. Berdasarkan catatan BEI, emiten BUMN sektor konstruksi dan properti yang menunjukkan penurunan harga terbesar secara year to date adalah PT Pembangunan Perumahan (PTPP) sebesar 42,99%, PT Wijaya Karya Beton (WTON) sebesar 34,80%.
Analis sebut perusahaan BUMN menjadi pemberat IHSG sepanjang 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan sepanjang 2018 indeks IDX BUMN 20 menurun sebesar 10,98%. Angka itu lebih besar dibanding Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 6,29% secara year to date (ytd). Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, yang menjadi pemberat IHSG adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi dan properti serta perbankan. Ia mengatakan, jika dilihat dari penurunan harga saham secara year to date, maka emiten-emiten BUMN dari sektor konstruksi dan properti-lah yang melemah paling signifikan. Berdasarkan catatan BEI, emiten BUMN sektor konstruksi dan properti yang menunjukkan penurunan harga terbesar secara year to date adalah PT Pembangunan Perumahan (PTPP) sebesar 42,99%, PT Wijaya Karya Beton (WTON) sebesar 34,80%.