KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham yang masuk dalam indeks LQ45 melemah belakangan ini. Tak heran, year to date (ytd), indeks LQ45 minus 2,07%. Lucky Bayu Purnomo, analis Danareksa Sekuritas menilai, sektor pertambangan pada tahun lalu tumbuh gemilang, namun pada tahun ini, diprediksi sektor tersebut cenderung terkoreksi. Justru, katanya, emiten konsumer yang pada tahun ini berpeluang memiliki kinerja yang baik dan jadi primadona. “Karena ini mengikuti tren inflasi. Inflasi Indonesia bisa dibilang masih rendah,” kata Lucky di Bursa Efek Indonesia, Selasa (13/3). Lucky memprediksi, pada tahun ini inflasi bisa bertumbuh. Hal itu disinyalir bisa menjadi sentimen positif bagi emiten konsumer, khususnya fast moving consumer goods (FMCG) seperti INDF, ICBP, UNVR, dan AISA. Dasar fundamental, inflasi yang diprediksi masih terkendali dan berpotensi tumbuh, bisa menyegarkan kinerja sektor konsumer.
Analis: Sektor konsumer FMCG bisa cemerlang tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham yang masuk dalam indeks LQ45 melemah belakangan ini. Tak heran, year to date (ytd), indeks LQ45 minus 2,07%. Lucky Bayu Purnomo, analis Danareksa Sekuritas menilai, sektor pertambangan pada tahun lalu tumbuh gemilang, namun pada tahun ini, diprediksi sektor tersebut cenderung terkoreksi. Justru, katanya, emiten konsumer yang pada tahun ini berpeluang memiliki kinerja yang baik dan jadi primadona. “Karena ini mengikuti tren inflasi. Inflasi Indonesia bisa dibilang masih rendah,” kata Lucky di Bursa Efek Indonesia, Selasa (13/3). Lucky memprediksi, pada tahun ini inflasi bisa bertumbuh. Hal itu disinyalir bisa menjadi sentimen positif bagi emiten konsumer, khususnya fast moving consumer goods (FMCG) seperti INDF, ICBP, UNVR, dan AISA. Dasar fundamental, inflasi yang diprediksi masih terkendali dan berpotensi tumbuh, bisa menyegarkan kinerja sektor konsumer.