KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih berlanjut. Senin (5/8) kemarin, China memangkas nilai mata uang yuan ke level terendah sejak 2008 yaitu menembus 7 yuan per dolar AS. Tindakan tersebut, merupakan upaya pembalasan China atas kenaikan tarif AS terhadap barang-barang impor China. Keputusan China mendevaluasi mata uangnya bukanlah hal baru. Negara itu sudah beberapa kali melakukan tindakan yang sama, seperti pada tahun 2015, 2016, serta 2018. Baca Juga: Yuan China melemah, Sri Rejeki Isman (SRIL): Kami masih kompetitif
Analis: Semua emiten terkena imbas devaluasi yuan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih berlanjut. Senin (5/8) kemarin, China memangkas nilai mata uang yuan ke level terendah sejak 2008 yaitu menembus 7 yuan per dolar AS. Tindakan tersebut, merupakan upaya pembalasan China atas kenaikan tarif AS terhadap barang-barang impor China. Keputusan China mendevaluasi mata uangnya bukanlah hal baru. Negara itu sudah beberapa kali melakukan tindakan yang sama, seperti pada tahun 2015, 2016, serta 2018. Baca Juga: Yuan China melemah, Sri Rejeki Isman (SRIL): Kami masih kompetitif