Analis: Sesi II, IHSG akan lanjut melemah



JAKARTA. Tekanan jual terhadap pasar saham domestik terus berlanjut pada penutupan perdagangan saham sesi pertama. Nilai net sell di paruh pertama perdagangan Jumat (7/12) sebesar Rp 425 miliar. Analis Indosurya Asset Management, Fridian Warda memperkirakan, penurunan IHSG masih akan berlanjut hingga penutupan sore ini. "Support IHSG selanjutnya akan berada di level 4.260 dengan resistance 4.300," kata Fridian kepada KONTAN, Jumat (7/12).

Secara teknikal, lanjutnya, IHSG masih memiliki potensi memasuki fase short term bearish. Dari dalam negeri, pelemahan rupiah ke level terdalamnya menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks.Sedangkan dari luar negeri, Fridian melihat, investor sedang menanti data ketenagakerja AS bulan November yang akan dirilis nanti malam. "Data tersebut diprediksi buruk pasca bencana topan Sandy di AS,"ujarnya.Untuk itu, Fridian mengajak investor untuk mengawasi aksi penjualan asing di minggu pertama bulan Desember ini. Dia mengamati, sektor properti mencatatkan net sell terbesar."Sedangkan dari sektor pertambangan, aksi jual yang selama ini terjadi mulai berbalik. Investor asing terlihat mulai kembali mengoleksi saham-saham pertambangan," terangnya. Demikian juga saham sektor agrikultur yang berpotensi rebound seiring dengan prediski kenaikan harga CPO setelah turun tajam.

Beberapa saham-saham pertambangan yang cukup menarik untuk diperhatikan antara lain saham PTBA, CNKO, dan PSAB. Sedangkan saham agrikultur yang masih menarik antara lain BWPT dan LSIP.Sementara itu, Analis Equator Securities, Gina Nasution masih optimistis IHSG bisa ditutup positif pada akhir perdagangan nanti. "Saya melihat indikator rebound untuk saham-saham perbankan dan properti yang sahamnya turun hari ini," jelasnya, saat dihubungi KONTAN, Jumat (7/12).Dia memprediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 4.270-4.326, dengan potensi kembali menguat karena di putaran pertama IHSG bergerak mixed karena kurangnya sentimen pasar.Beberapa saham yang menjadi rekomendasi Gina, antara lain BSDE, ASRI, BKSL, dan APLN.           


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie