Analis: Emas menanti data ekonomi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas pada bursa Comex kontrak pengiriman April 2018, per puku 12:23 berada di US$ 1.351 per ons troi, angka itu naik 0,22% dari penutupan sebelumnya. Kini gerak harga emas menanti data tenaga kerja dari Amerika Serikat dan berpotensi berbalik arah, jadi koreksi.

Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menyatakan, gerak emas bakal dipengaruhi data sektor tenaga kerja swasta AS yang akan terbit malam ini.

Pasar memproyeksikan, adanya penambahan tenaga kerja sebanyak 181.000, alias lebih tinggi dari periode sebelumnya di 148.000 tenaga kerja. Adapun tingkat pengangguran diperkirakan stagnan di level 4,1%.


"Pelaku pasar mulai ambil sikap wait and see, karena data pertumbuhan AS ini kan salah satu indikator the fed menimbang kenaikan suku bunganya," jelas Deddy kepada KONTAN, Jumat (2/2).

Menurutnya, bila data direspon positif untuk dollar, maka harga bisa tersungkur ke US$ 1.333,4 per ons troi.

Namun Deddy perkirakan, emas baru akan koreksi jelang akhir kuartal I. Pasalnya, kenaikan suku bunga The Fed tahun ini akan memiliki tempo yang sama dengan 2017.

Pasar kurang lebih memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed akan terjadi di bulan Maret, kemudian Juni, dan Desember.

Sedangkan untuk pergerakan harga emas Antam, Deddy yakin sentimennya mengikuti gerak emas dunia, maka untuk perdagangan jangka pendek ini, harganya juga akan menanti data tenaga kerja swasta AS. "Kalau data NFP itu positif untuk USD, maka harga emas antam bisa sentuh level support," kata Deddy.

Tak lupa, gerak emas Antam juga dipengaruhi oleh nilai tukar kurs rupiah dengan dollar, pasalnya Indonesia sebagai negara pengekspor komoditas, termasuk emas, bakal terpapar bila valuasi dollar menjadi terlalu mahal.

Dengan demikian, perusahaan Antam pasti akan segera melakukan penyesuaian harga. "Kurs rupiah juga lumayan fluktuatif, dan cenderung mengikuti dampak harga emas dunia dan dollar," kata Deddy.

Untuk pergerakan emas dunia, secara teknikal Deddy melihat potensi penguatan kembali. Hal ini terlihat dari indikator moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200, indikator stochastic di area 57, indikator Relative Strenght Index positif di area 64 dan indikator moving average convergence divergence (MACD) positif.

Deddy melihat, harga emas pada Senin (5/1) bakal berada dalam rentang US$ 1.341 - US$ 1.358 per ons troi. Sedangkan untuk harga emas Antam, dapat bergulir ke Rp 630.000 - Rp 645.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto