KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Arandi Ariantara menilai tahun depan bisnis batubara akan berlangsung stagnan. Menututnya dalam dua tahun belakangan produksi batubara China rata-rata turun 28%. Sehingga kebutuhan impor batubara China naik. Namun, kata Arandi China sebagai salah satu negara importir batubara terbesar akan mengurangin impornya tahun depan. Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan bahwa turunnya HBA pada tahun ini dipengaruhi oleh turunnya rata-rata indeks bulanan untuk Indonesian Coal Index (ICI) senilai 0,42%, Newcastle Export Index (NES) 5,14%, GCNC 4,10% dan index Platts yang turun senilai 1,25%.
Analis: Tahun depan bisnis batubara akan stagnan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Arandi Ariantara menilai tahun depan bisnis batubara akan berlangsung stagnan. Menututnya dalam dua tahun belakangan produksi batubara China rata-rata turun 28%. Sehingga kebutuhan impor batubara China naik. Namun, kata Arandi China sebagai salah satu negara importir batubara terbesar akan mengurangin impornya tahun depan. Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan bahwa turunnya HBA pada tahun ini dipengaruhi oleh turunnya rata-rata indeks bulanan untuk Indonesian Coal Index (ICI) senilai 0,42%, Newcastle Export Index (NES) 5,14%, GCNC 4,10% dan index Platts yang turun senilai 1,25%.