KONTAN.CO.ID - Tak hanya fundamental yang positif, potensi penguatan harga batubara juga diperlihatkan dari beberapa indikator teknikal. Hampir semua indikator masih memberi sinyal emas hitam itu mampu melanjutkan penguatan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Analis PT Asia Tradepoints Futures Deddy Yusuf Siregar menguraikan, secara teknikal, harga batubara masih bergulir di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Ini berarti dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang penguatan masih berpeluang terjadi.

Sinyal serupa juga diperlihatkan dari posisi indikator moving average convergence divergence (MACD) yang berada di area positif, indikator relative strength index (RSI) di level 64 dan stochastic di level 50.

“Kecenderungan penguatannya masih cukup tinggi,” paparnya, Rabu (6/9).

Deddy memperkirakan, Kamis (7/9), harga batubara bisa bergerak pada kisaran US$ 93,90-US$ 95,60 per metrik ton. Sementara, sepekan mendatang, batubara diramal bergulir antara US$ 92-US$ 96 per metrik ton.

Sementara, Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures memperkirakan, besok, harga batubara akan berada pada kisaran US$ 93,40-US$ 96,80 per metrik ton, dan sepekan di rentang US$ 92-US$ 97 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini