Analis teknikal lihat sinyal pelemahan IHSG



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum memiliki kekuatan untuk keluar dari zona merah. Saat perdagangan kemarin, IHSG sempat menghijau, namun pada akhirnya kembali ditutup di zona merah.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafri memprediksi, pelemahan itu masih kemungkinan terjadi untuk transaksi hari ini, Kamis (25/9). Bursa global kondisinya sedang kurang menarik, sehingga IHSG belum memiliki kekuatan penuh untuk menguat.

"Secara teknikal, IHSG tidak mampu bertahan pada area support Moving average (MA) 7 dan MA25 sehingga memberikan sinyal melanjutkan pelemahan," ujar Lanjar.


Indikator Stochastic bergerak bearish cukup curam hingga berada pada area tengah dengan diiringi bearish momentum yang telah break out MA14 dari Indikator RSI. 

Dengan posisi tersebut, diprediksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung kembali tertekan dengan range pergerakan 5.155-5.190.

Sementara, riset Henan Putihrai pagi ini menjelaskan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh bursa saham kawasan seperti Hong Kong dan Jepang. Semua sentimen tersebut akan membuat IHSG hari ini bergerak pada kisaran 5,152-5.218.

Begitu juga Analis Teknikal Mandiri Sekuritas yang melihat peluang kenaikan IHSG terbatas dan berpotensi reversal. "Hari ini Indeks masih akan bergerak mixed to down, mencoba menutup gap sebelumnya di 5.156," tulis Mandiri Sekuritas. 

Mansek memperkirakan, indeks bergerak di kisaran support 5.163 dan resistance 5.196. Beberapa rekomendasi saham antara lain MPPA buy dan MAIN speculative buy. Sedangkan saham BBCA, TLKM, dan CPIN rekomendasi sell.

Sedangkan Muhammad Wafi, Analis Teknikal Bahana Securities memperkirakan, IHSG akan melemah hari ini. Beberapa saham yang bisa diperhatikan antara lain SMGR, BSDE, TLKM, MDLN, dan MYRX. 

Pada perdagangan Rabu (24/9), IHSG ditutup turun 14 poin (-0,27%) ke level 5.174,01.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia