KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya emiten menjaring dana lewat penerbitan obligasi tak bisa dipungkiri marak terjadi pada tahun ini. Baik itu untuk penerbitan surat utang lokal maupun surat utang dengan tingkat global. Geliat penjaringan dana lewat obligasi marak salah satunya, karena kredit utang Indonesia yang dinilai positif. Indonesia saat ini mengantongi penilaian positif dari beberapa lembaga pemeringkat international. Diantaranya Fitch Rating menaikan rating utang jangka panjang dalam mata uang asing dan lokal ke BBB dari BBB- dengan outlook stable. Standar and Poors juga menaikan rating Indonesia pada tahun lalu menjadi investment grade. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas menyarankan penerbitan obligasi korporasi sebaiknya dilakukan sebelum bulan September 2018. Hal ini mempertimbangkan faktor eksternal seperti kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Pasalnya, pelaku pasar juga belum dapat memastikan berapa kali The Fed akan menaikan suku bunga tahun ini.
Analis: Terbitkan obligasi sebelum September
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya emiten menjaring dana lewat penerbitan obligasi tak bisa dipungkiri marak terjadi pada tahun ini. Baik itu untuk penerbitan surat utang lokal maupun surat utang dengan tingkat global. Geliat penjaringan dana lewat obligasi marak salah satunya, karena kredit utang Indonesia yang dinilai positif. Indonesia saat ini mengantongi penilaian positif dari beberapa lembaga pemeringkat international. Diantaranya Fitch Rating menaikan rating utang jangka panjang dalam mata uang asing dan lokal ke BBB dari BBB- dengan outlook stable. Standar and Poors juga menaikan rating Indonesia pada tahun lalu menjadi investment grade. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas menyarankan penerbitan obligasi korporasi sebaiknya dilakukan sebelum bulan September 2018. Hal ini mempertimbangkan faktor eksternal seperti kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Pasalnya, pelaku pasar juga belum dapat memastikan berapa kali The Fed akan menaikan suku bunga tahun ini.