Analis: Transaksi IHSG masih sepi



JAKARTA. Mengawali perdagangan awal pekan ini, IHSG dibuka jatuh 43,558 poin (0,94%) ke level 4.597,223. Kemudian IHSG ditutup turun 43,001 poin (0,93%) ke level 4.597,780.Sejumlah analis memperkirakan pergerakan indeks hari ini (13/8), masih akan sepi. Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan dari dalam negeri masih tingginya ancaman inflasi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi masih menjadi sentimen utama. Terlebih lagi neraca perdagangan Indonesia masih defisit. Sementara, dari luar, sentimen negatif juga masih menghantui. "Melambatnya pertumbuhan ekonomi Jepang telah membuat pasar kembali berhati-hati. Namun senitmen tersebut memunculkan spekulasi akan adanya stimulus tambahan untuk mendongkrak kinerja ekonomi Jepang," kata David, Selasa (13/8). David memperkirakan, indeks hari ini masih akan sepi. Sebab, masih belum kembalinya pelaku pasar dari liburan dan minimnya sentimen positif akan membuat pasar tidak begerak banyak. "IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan terkoreksi tipis," ujar David. David memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran support 4.530 dan resisten di 4.635. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham ADRO, ASRI, dan APLN masing-masing pada posisi speculative buy. Sementara saham KLBF pada posisi maintain buy, INCO pada posisi trading buy dan saham ELSA pada posisi sell on strength.Senada, analis Sinarmas Sekuritas Tessa Mulia memperkirakan perdagangan hari ini akan bergerak mixed melemah. Menurut Tessa, dari dalam negeri masih menunggu pengumuman cadangan devisa serta data penjualan otomotif yang akan diumumkan pekan ini, akan menjadi sentimen bagi pergerakan indeks."Di samping itu, Jepang juga akan mengumumkan detail policy board meeting dari Bank of Japan (BoJ) yang dapat memberikan sentimen tambahan terhadap pergerakan indeks," kata Tessa.Tessa memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran support 4.500 dan resisten di 4.625. Sementara untuk saham yang dapat diperhatikan secara teknikal, dia merekomendasikan saham AKRA, ARNA, SCMA dan ANTM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie