JAKARTA. Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Achmad Kurniawan Sudjatmiko memperkirakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan terus menguat pada transaksi hari ini. Kendati demikian, penguatan indeks akan terbatas. Menurut Sudjatmiko, pergerakan terbatas ini disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya adalah langkah wait and see investor terkait laporan keuangan sejumlah emiten. Hal itu, lanjutnya, akan mempengaruhi aksi beli asing terhadap saham Indonesia pada awal pekan ini sehingga nilainya belum terlalu besar. Meski begitu, Sudjatmiko memprediksi, secara keseluruhan emiten-emiten di bursa akan mengalami kenaikan sebesar 1% sepanjang transaksi sesi I.Sudjatmiko menambahkan, untuk saham-saham yang patut dicermati pada pembukaan IHSG pagi ini adalah saham properti, perbankan serta pertambangan. "Secara outlook, saham-saham properti memiliki peluang yang bagus. Jika investor mencermati outlook saat ini, investor bisa mulai masuk dari sekarang," kata Sudjatmiko pada Senin (25/2).Saham sektor perdagangan menurut Sudjatmiko patut dicermati dengan kemenangan Bakrie Group untuk membeli kembali saham di Bumi Plc. Sedangkan sektor consumer goods masih berpeluang untuk menghijau, meski pertumbuhannya cenderung lambat. Catatan saja, pada pukul 09.50, IHSG tercatat naik 0,35% ke posisi Rp 4.667.Terdapat tujuh emiten yang mencatatkan penguatan tertinggi di BEI kali ini. PT Nipress Tbk (NIPS) mencatatkan kenaikan tertinggi yaitu sebesar 13,33% atau sebesar Rp 600 dan diperdagangkan dengan harga Rp 5.100.Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA), mencatatkan penguatan kedua dengan peningkatan poin Rp 30 atau 9,86% dan diperdagangkan dengan harga Rp 340. Untuk diposisi terkuat ketiga ada Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) yang diperdagangkan pada level Rp 1.120, mengalami kenaikan Rp 70 ,00 atau sebesar 6,67%.Emiten selanjutnya yang mengalami kenaikan adalah Petrosea Tbk (PTRO) yang mengalami kenaikan sebesar 6,37% atau 100 poin dan diperdagangkan dengan harga Rp 1.670. Menyusul berikutnya Intiland Development Tbk (DILD) yang diperdagangkan seharga Rp 440, yang mengalami penguatan Rp 25 atau setara 6,02%.Menyusul selanjutnya adalah Royal Oak Development Asia TBK yang mencatatkan kenaikan sebesar 5,26% atau setara dengan Rp 20 dan diperdagangkan di level Rp 400. Emiten yang juga turut mencatatkan kenaikan adalah Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) yang mengalami kenaikan sebesar 4,85% atau setara dengan Rp 5 dan diperdagangkan dengan harga Rp 108.Emiten Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) menduduki posisi kelima teratas, saham yang mengalami kenaikan pada pembukaan IHSG sesi I pagi ini. Saham PKPK diperdagangkan pada harga Rp 235 yang naik sebesar Rp 10 atau sebanyak 4,44% dari penutupan IHSG sebelumnya.Posisi ke-enam ditempati oleh PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) yang mencatatkan penjualan saham dengan harga Rp 380, dengan kenaikan sebesar 4,11% atau 15 poin. Posisi terakir ditempati oleh PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dengan kenaikan sebesar 4,11% atau Rp 15 menjadi Rp 380.
Analis: Wait & see lapkeu, IHSG naik terbatas
JAKARTA. Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Achmad Kurniawan Sudjatmiko memperkirakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan terus menguat pada transaksi hari ini. Kendati demikian, penguatan indeks akan terbatas. Menurut Sudjatmiko, pergerakan terbatas ini disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya adalah langkah wait and see investor terkait laporan keuangan sejumlah emiten. Hal itu, lanjutnya, akan mempengaruhi aksi beli asing terhadap saham Indonesia pada awal pekan ini sehingga nilainya belum terlalu besar. Meski begitu, Sudjatmiko memprediksi, secara keseluruhan emiten-emiten di bursa akan mengalami kenaikan sebesar 1% sepanjang transaksi sesi I.Sudjatmiko menambahkan, untuk saham-saham yang patut dicermati pada pembukaan IHSG pagi ini adalah saham properti, perbankan serta pertambangan. "Secara outlook, saham-saham properti memiliki peluang yang bagus. Jika investor mencermati outlook saat ini, investor bisa mulai masuk dari sekarang," kata Sudjatmiko pada Senin (25/2).Saham sektor perdagangan menurut Sudjatmiko patut dicermati dengan kemenangan Bakrie Group untuk membeli kembali saham di Bumi Plc. Sedangkan sektor consumer goods masih berpeluang untuk menghijau, meski pertumbuhannya cenderung lambat. Catatan saja, pada pukul 09.50, IHSG tercatat naik 0,35% ke posisi Rp 4.667.Terdapat tujuh emiten yang mencatatkan penguatan tertinggi di BEI kali ini. PT Nipress Tbk (NIPS) mencatatkan kenaikan tertinggi yaitu sebesar 13,33% atau sebesar Rp 600 dan diperdagangkan dengan harga Rp 5.100.Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA), mencatatkan penguatan kedua dengan peningkatan poin Rp 30 atau 9,86% dan diperdagangkan dengan harga Rp 340. Untuk diposisi terkuat ketiga ada Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) yang diperdagangkan pada level Rp 1.120, mengalami kenaikan Rp 70 ,00 atau sebesar 6,67%.Emiten selanjutnya yang mengalami kenaikan adalah Petrosea Tbk (PTRO) yang mengalami kenaikan sebesar 6,37% atau 100 poin dan diperdagangkan dengan harga Rp 1.670. Menyusul berikutnya Intiland Development Tbk (DILD) yang diperdagangkan seharga Rp 440, yang mengalami penguatan Rp 25 atau setara 6,02%.Menyusul selanjutnya adalah Royal Oak Development Asia TBK yang mencatatkan kenaikan sebesar 5,26% atau setara dengan Rp 20 dan diperdagangkan di level Rp 400. Emiten yang juga turut mencatatkan kenaikan adalah Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) yang mengalami kenaikan sebesar 4,85% atau setara dengan Rp 5 dan diperdagangkan dengan harga Rp 108.Emiten Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) menduduki posisi kelima teratas, saham yang mengalami kenaikan pada pembukaan IHSG sesi I pagi ini. Saham PKPK diperdagangkan pada harga Rp 235 yang naik sebesar Rp 10 atau sebanyak 4,44% dari penutupan IHSG sebelumnya.Posisi ke-enam ditempati oleh PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) yang mencatatkan penjualan saham dengan harga Rp 380, dengan kenaikan sebesar 4,11% atau 15 poin. Posisi terakir ditempati oleh PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dengan kenaikan sebesar 4,11% atau Rp 15 menjadi Rp 380.