JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (3/8), masih akan diwarnai sentimen negatif. Itu sebabnya, analis mengingatkan agar pelaku pasar mewaspadai adanya kemungkinan penurunan IHSG menjelang akhir pekan ini. Menurut Edwin Sebayang, Analis MNC Securities, ada sejumlah sentimen global yang akan mempengaruhi indeks hari ini. Misalnya saja, hasil pertemuan European Central Bank yang mengecewakan serta rilis data factory orders AS bulan Juni yang turun 0,5%. Selain itu, data pengajuan klaim tunjangan pengangguran mingguan AS juga naik menjadi 365.000 dari sebelumnya 357.000. "Menanggapi buruknya data-data ekonomi tersebut, Dow Jones Industrial Average (DJIA) sempat anjlok 192 poin," kata .Sebelumnya, Edwin sudah memperkirakan, indeks akan masuk fase koreksi pada bulan ini dengan potensi penurunan mencapai 300 poin. "Walaupun sepanjang bulan ini, tentunya IHSG bisa naik atau turun seiring selesainya rilis laporan keuangan semester satu, selesainya pembagian dividen dan menjelang fase liburan panjang lebaran," jelas Edwin.Sementara untuk hari Jumat (3/8), Edwin memperkirakan indeks melanjutkan penurunan dan bergerak di kisaran 4.041-4.134. Pendapat ini didasari dari posisi teknikal IHSG yang membentuk pola Black Candle. Adapun rekomendasi saham yang diajukan Edwin di tengah kondisi saat ini antara lain UNVR, GJTL, SMMT, MAPI, PGAS, BBRI, ASII, ICBP, SMGR, PTPP, INTP, WIKA, MYOR, dan CPIN.Sedangkan Analis Astronacci International Gema Goeyardi memprediksi, pergerakan indeks yang sangat volatile ini akan terus berlanjut hingga pekan depan, tepatnya 8 Agustus. Dia menilai dalam situasi seperti ini peluang rugi atau gagal trading cukup besar. "Oleh karena itu, silahkan fokus pada pembentukan bottom selanjutnya untuk membeli saham-saham pilihan Anda di saat menyentuh area support," ungkapnya, Jumat (3/8).Pelemahan yang terjadi pada IHSG kemarin merupakan pemicu lanjutan koreksi per 31 Juli lalu, dimana puncak telah terbentuk dengan sempurna dan saat ini harga kembali melemah dan memperlihatkan pembalikan arah. "Oleh karena itu, bisa terjadi dua kemungkinan, IHSG akan crash (anjlok) hingga ke level 3.700 atau koreksi ini sebagai ajang untuk pelontar kenaikan IHSG lebih tinggi lagi hingga level 4.200," ujar Gema.Namun Gema melihat, peluang pilihan lebih banyak pada berlanjutnya kenaikan hingga 4.200 sesuai area external retracement 161,8% . "Namun ini akan terjadi setelah indeks melalui fase koreksi dalam beberapa hari ke depan hingga area gap telah maksimal," imbuhnya.
Analis: Waspada, kejatuhan indeks masih berlanjut
JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (3/8), masih akan diwarnai sentimen negatif. Itu sebabnya, analis mengingatkan agar pelaku pasar mewaspadai adanya kemungkinan penurunan IHSG menjelang akhir pekan ini. Menurut Edwin Sebayang, Analis MNC Securities, ada sejumlah sentimen global yang akan mempengaruhi indeks hari ini. Misalnya saja, hasil pertemuan European Central Bank yang mengecewakan serta rilis data factory orders AS bulan Juni yang turun 0,5%. Selain itu, data pengajuan klaim tunjangan pengangguran mingguan AS juga naik menjadi 365.000 dari sebelumnya 357.000. "Menanggapi buruknya data-data ekonomi tersebut, Dow Jones Industrial Average (DJIA) sempat anjlok 192 poin," kata .Sebelumnya, Edwin sudah memperkirakan, indeks akan masuk fase koreksi pada bulan ini dengan potensi penurunan mencapai 300 poin. "Walaupun sepanjang bulan ini, tentunya IHSG bisa naik atau turun seiring selesainya rilis laporan keuangan semester satu, selesainya pembagian dividen dan menjelang fase liburan panjang lebaran," jelas Edwin.Sementara untuk hari Jumat (3/8), Edwin memperkirakan indeks melanjutkan penurunan dan bergerak di kisaran 4.041-4.134. Pendapat ini didasari dari posisi teknikal IHSG yang membentuk pola Black Candle. Adapun rekomendasi saham yang diajukan Edwin di tengah kondisi saat ini antara lain UNVR, GJTL, SMMT, MAPI, PGAS, BBRI, ASII, ICBP, SMGR, PTPP, INTP, WIKA, MYOR, dan CPIN.Sedangkan Analis Astronacci International Gema Goeyardi memprediksi, pergerakan indeks yang sangat volatile ini akan terus berlanjut hingga pekan depan, tepatnya 8 Agustus. Dia menilai dalam situasi seperti ini peluang rugi atau gagal trading cukup besar. "Oleh karena itu, silahkan fokus pada pembentukan bottom selanjutnya untuk membeli saham-saham pilihan Anda di saat menyentuh area support," ungkapnya, Jumat (3/8).Pelemahan yang terjadi pada IHSG kemarin merupakan pemicu lanjutan koreksi per 31 Juli lalu, dimana puncak telah terbentuk dengan sempurna dan saat ini harga kembali melemah dan memperlihatkan pembalikan arah. "Oleh karena itu, bisa terjadi dua kemungkinan, IHSG akan crash (anjlok) hingga ke level 3.700 atau koreksi ini sebagai ajang untuk pelontar kenaikan IHSG lebih tinggi lagi hingga level 4.200," ujar Gema.Namun Gema melihat, peluang pilihan lebih banyak pada berlanjutnya kenaikan hingga 4.200 sesuai area external retracement 161,8% . "Namun ini akan terjadi setelah indeks melalui fase koreksi dalam beberapa hari ke depan hingga area gap telah maksimal," imbuhnya.