KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (5/11) ditutup menguat 0,24% atau setara 14,30 poin pada level harga 5.920. Namun, bila dilihat secara year to date IHSG sudah terkoreksi turun sebanyak 6,85%. Isu perang dagang mewarnai penurunan IHSG pada pertengan tahun dan tinggal menyisakan satu kuartal lagi sebelum akhir tahun. Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan jika pada akhir tahun IHSG akan berada di level yang cukup bagus. Penguatan itu didukung oleh sentimen positif dari rupiah yang stabil dan window dressing kuarta empat yang sering kali dimanfaatkan untuk mempecantik portofolio. "Diprediksi akan menguat seperti yang selama ini terjadi setiap tahunnya," kata William, Senin (5/11). Sementara, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, Kevin Juido pekan lalu mengatakan jika berinvestasi pada tahun 2018 memang harus sedikit lebih membutuhkan kesabaran dibanding 2017 karena memang sentimen-sentimen pelemahan lebih banyak disebabkan oleh faktor external salah satunya perang dagang.
Analis: Window dressing berpotensi memoles IHSG lebih bagus di akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (5/11) ditutup menguat 0,24% atau setara 14,30 poin pada level harga 5.920. Namun, bila dilihat secara year to date IHSG sudah terkoreksi turun sebanyak 6,85%. Isu perang dagang mewarnai penurunan IHSG pada pertengan tahun dan tinggal menyisakan satu kuartal lagi sebelum akhir tahun. Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan jika pada akhir tahun IHSG akan berada di level yang cukup bagus. Penguatan itu didukung oleh sentimen positif dari rupiah yang stabil dan window dressing kuarta empat yang sering kali dimanfaatkan untuk mempecantik portofolio. "Diprediksi akan menguat seperti yang selama ini terjadi setiap tahunnya," kata William, Senin (5/11). Sementara, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, Kevin Juido pekan lalu mengatakan jika berinvestasi pada tahun 2018 memang harus sedikit lebih membutuhkan kesabaran dibanding 2017 karena memang sentimen-sentimen pelemahan lebih banyak disebabkan oleh faktor external salah satunya perang dagang.