JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah mencari pendanaan eksternal untuk pembangunan proyek tol Pejagan-Pemalang, Jawa Timur. Selain berencana menerbitkan obligasi, emiten pelat merah ini juga tengah dalam proses penjajakan pinjaman perbankan senilai Rp 1,7 triliun sampai Rp 2 triliun.Analis MNC Securities Reza Nugraha melihat bahwa proyek tol ini merupakan diversifikasi yang WSKT lakukan. Namun, pembangunan tol umumnya memerlukan waktu yang lebih panjang dibanding gedung. Maka dari itu, Reza merasa proyek tol tersebut akan menguntungkan jika marginnya lebih tinggi."Kalau di atas 10% itu menarik," ujarnya.Ia menyarankan, proyek tol ini akan menguntungkan bagi WSKT apabila dapat mengalihkan proyek tersebut dengan margin sekitar 7% sampai 11%. Ini lebih tinggi dibanding margin konstruksi gedung yang biasanya di bawah 6%.Menurut Reza, WSKT sebenarnya memiliki prospek menarik. Hanya saja, emiten ini memiliki kendala likuiditas yang lebih rendah dibanding kompetitornya. Apalagi, sektor konstruksi cenderung bersifat padat modal. Dengan besarnya nilai proyek, kas yang tipis bisa menjadi tekanan.Ia memperkirakan, sektor konstruksi dapat tumbuh 20% sampai 25% tahun ini. Saham WSKT tutup di harga Rp 770. Reza merekomendasikan hold dengan target harga Rp 810.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: WSKT perlu cari margin tinggi di tol
JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah mencari pendanaan eksternal untuk pembangunan proyek tol Pejagan-Pemalang, Jawa Timur. Selain berencana menerbitkan obligasi, emiten pelat merah ini juga tengah dalam proses penjajakan pinjaman perbankan senilai Rp 1,7 triliun sampai Rp 2 triliun.Analis MNC Securities Reza Nugraha melihat bahwa proyek tol ini merupakan diversifikasi yang WSKT lakukan. Namun, pembangunan tol umumnya memerlukan waktu yang lebih panjang dibanding gedung. Maka dari itu, Reza merasa proyek tol tersebut akan menguntungkan jika marginnya lebih tinggi."Kalau di atas 10% itu menarik," ujarnya.Ia menyarankan, proyek tol ini akan menguntungkan bagi WSKT apabila dapat mengalihkan proyek tersebut dengan margin sekitar 7% sampai 11%. Ini lebih tinggi dibanding margin konstruksi gedung yang biasanya di bawah 6%.Menurut Reza, WSKT sebenarnya memiliki prospek menarik. Hanya saja, emiten ini memiliki kendala likuiditas yang lebih rendah dibanding kompetitornya. Apalagi, sektor konstruksi cenderung bersifat padat modal. Dengan besarnya nilai proyek, kas yang tipis bisa menjadi tekanan.Ia memperkirakan, sektor konstruksi dapat tumbuh 20% sampai 25% tahun ini. Saham WSKT tutup di harga Rp 770. Reza merekomendasikan hold dengan target harga Rp 810.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News