Analis:Tekanan jual IHSG mulai melambat



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melemah walupun terbatas. Analis MNC Securities, Edwin Sebayang memperkirakan tekanan jual melambat diiringi aksi beli yang mulai muncul.

Menurutnya, hal ini tampak dari indikasi secara teknikal, bahwa IHSG membentuk pola Bullish Homing Pigeon.

Sentimen negatif juga datang dari bursa Amerika karena semalam indeks Dow Jones juga minus 0,82%. "Berita kinerja Apple yang diperkirakan turun pada kuartal III sempat membuat koreksi pada Wall Street tadi malam," kata Edwin, Rabu (25/7). Pada perdagangan saham hari ini Edwin memprediksi IHSG akan bergerak di range 3.942-4.037. Ia melihat ketidakjelasan duduk persoalan kasus Toyota Astra Motor dan ADHI juga berpotensi menyulitkan kenaikan IHSG.


Tapi untuk hari ini, Edwin masih merekomendasikan sejumlah saham antara lain INTP, INDF, PGAS, BMRI, SMGR, UNTR, LSIP, SMRA, CTRS, WIKA, JSMR, AISA dan GZCO.

Sementara Analis Astronacci International Gema Goeyardi menyampaikan bahwa fokus saat ini adalah menentukan area support potensial yang kemungkinan akan tercapai, yaitu di 3.963. Maklum, setelah IHSG berhasil melampaui target pelemahan terdekatnya pada perdagangan kemarin, Gema melihat hal ini menjadi pertanda IHSG dapat melemah kembali ke kisaran 3,950-3,963.

Namun, "Pada saat level tersebut tercapai, kita akan kembali melihat indikator stochastic yang bergerak pada area jenuh jual," kata Gema, Rabu (25/7). Menurut Gema, hingga pekan pertama Agustus nanti, harga akan bergerak dengan sangat volatile dan cukup acak. Ia menyarankan agar pemodal tetap tenang dan bersabar. "Ingatlah, bahwa terkadang tidak mengambil posisi sama sekali dapat menjadi alternatif terbaik bagi kita untuk menjaga modal," ungkapnya. Meski begitu, ia berkata masih dapat melihat potensi kenaikan pada beberapa saham seperti BISI, CPIN, PNLF, dan RANC. "Setiap penurunan yang akan terjadi pada saham-saham tersebut, akan menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk terus melakukan akumulasi," saran Gema.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: