JAKARTA. Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyatakan menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan korupsi dalam Proyek Hambalang, kepada proses hukum. Anas mengaku dirinya akan menunggu panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)."Tunggu dulu (soal Hambalang). Nanti biar proses hukum saja," ujar Anas, saat ditanya soal kemungkinan pemanggilan dirinya oleh KPK, Jumat (16/3).Sebelumnya, tersangka kasus dugaan korupsi Wisma Atlet sekaligus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin, kerap menyebut nama Anas Urbaningrum terlibat dalam sejumlah proyek. Diantaranya adalah proyek Wisma Atlet di Palembang dan juga proyek Kompleks Olahraga Hambalang di Bogor, Jawa Barat. Proyek pusat pelatihan olahraga di Bukit Hambalang, Jawa Barat ini bernilai Rp 1,2 triliun.Saat ini KPK tengah mendalami kasus tersebut dan nama Anas masuk dalam daftar yang akan diperiksa sebagai saksi. Anas sebelumnya juga sempat mengatakan bahwa KPK tidak perlu repot-repot mengusut proyek Hambalang. Ia menyatakan bersedia digantung di Monas jika menerima satu rupiah dari proyek tersebut.Penyelidikan kasus yang membuat Anas diagendakan sebagai pihak terperiksa ini berawal dari temuan KPK saat menggeledah kantor milik M. Nazaruddin, Grup Permai, dalam penyidikan kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games.Nazaruddin telah menjadi terdakwa kasus ini. Dia sempat menyebut keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang dan adanya aliran dana US$ 7 juta kepadanya dari pelaksana proyek PT Adhi Karya.Selain itu, Nazaruddin mengungkapkan Anas lah yang membantu penyelesaian sertifikat lahan Hambalang yang sejak lama bermasalah. Berkat jasa Anas melobi pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN), Joyo Winoto, masalah sertifikat lahan itu terselesaikan.Kehadiran Anas di Gedung DPR ini dalam rangka memberikan pengarahan kepada seluruh anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR tentang berbagai isu nasional, termasuk rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Konsolidasi rutin, banyak agenda yang dibahas. Nanti lah saya sampaikan semuanya," ujar Anas, yang mengenakan batik biru.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Anas siap beri penjelasan ke KPK
JAKARTA. Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyatakan menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan korupsi dalam Proyek Hambalang, kepada proses hukum. Anas mengaku dirinya akan menunggu panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)."Tunggu dulu (soal Hambalang). Nanti biar proses hukum saja," ujar Anas, saat ditanya soal kemungkinan pemanggilan dirinya oleh KPK, Jumat (16/3).Sebelumnya, tersangka kasus dugaan korupsi Wisma Atlet sekaligus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin, kerap menyebut nama Anas Urbaningrum terlibat dalam sejumlah proyek. Diantaranya adalah proyek Wisma Atlet di Palembang dan juga proyek Kompleks Olahraga Hambalang di Bogor, Jawa Barat. Proyek pusat pelatihan olahraga di Bukit Hambalang, Jawa Barat ini bernilai Rp 1,2 triliun.Saat ini KPK tengah mendalami kasus tersebut dan nama Anas masuk dalam daftar yang akan diperiksa sebagai saksi. Anas sebelumnya juga sempat mengatakan bahwa KPK tidak perlu repot-repot mengusut proyek Hambalang. Ia menyatakan bersedia digantung di Monas jika menerima satu rupiah dari proyek tersebut.Penyelidikan kasus yang membuat Anas diagendakan sebagai pihak terperiksa ini berawal dari temuan KPK saat menggeledah kantor milik M. Nazaruddin, Grup Permai, dalam penyidikan kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games.Nazaruddin telah menjadi terdakwa kasus ini. Dia sempat menyebut keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang dan adanya aliran dana US$ 7 juta kepadanya dari pelaksana proyek PT Adhi Karya.Selain itu, Nazaruddin mengungkapkan Anas lah yang membantu penyelesaian sertifikat lahan Hambalang yang sejak lama bermasalah. Berkat jasa Anas melobi pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN), Joyo Winoto, masalah sertifikat lahan itu terselesaikan.Kehadiran Anas di Gedung DPR ini dalam rangka memberikan pengarahan kepada seluruh anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR tentang berbagai isu nasional, termasuk rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Konsolidasi rutin, banyak agenda yang dibahas. Nanti lah saya sampaikan semuanya," ujar Anas, yang mengenakan batik biru.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News