JAKARTA. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menganggap turunnya perolehan suara Partai Demokrat berdasarkan hasil hitung cepat dalam Pemilu Legislatif 2014 jika dibandingkan Pemilu 2009, merupakan akibat kinerja pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak memuaskan. Menurut Anas, kinerja yang tidak memuaskan publik itu berdampak pada partai yang menjadi pilar utama pemerintah."Itu rumus demokrasi yang normal, berlaku di mana saja. Kalau partai utama pemerintah itu memuaskan publik, ditunjukkan dengan kinerja pemerintah di mata masyarakat, pasti insentif elektoralnya dinikmati partai pemerintah itu. Tapi kalau pemerintahnya dianggap tidak memuaskan publik, pasti juga dampak elektoralnya pada partai yang ada di dalam pemerintahan, terutama partai yang menjadi pilar utama pemerintahan," kata Anas di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (11/4/2014), saat memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai tersangka Hambalang.Anas mengatakan, hasil survei selama ini memang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah menurun. Dengan demikian, lanjut Anas, perolehan suara Demokrat yang diperkirakan 9-10 persen itu sudah luar biasa.Anas menilai, perkiraan perolehan suara Demokrat ini dampak dari konvensi calon presiden Partai Demokrat yang digelar sebelum pileg. Pencapaian itu, lanjutnya, bukan hanya karena kampanye yang dilakukan SBY selaku Ketua Umum Demokrat."Karena yang bekerja bukan hanya Pak SBY sebagai ketum, sebagai presiden, kepala negara, kepala pemerintahan, dan kader partai, tapi juga dibantu oleh kesebelasan konvensi. Kalau tidak ada kesebelasan konvensi tidak akan tembus 9 sampai 10 persen," ucap Anas.Hasil hitung cepat Kompas, suara Demokrat turun dari perolehan suara 2009 yang mencapai 20 persen. Suara Demokrat, versi hitung cepat, masih di bawah PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra. Suara Demokrat sedikit lebih tinggi dibanding PKB.Berdasarkan data yang terkumpul sebesar 93 persen, suara Demokrat 9,43 persen versi hitung cepat Kompas. Adapun hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia (data 99,5 persen), Demokrat memperoleh suara 9,86 persen. (Icha Rastika)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Anas: Suara Demokrat turun karena kinerjanya
JAKARTA. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menganggap turunnya perolehan suara Partai Demokrat berdasarkan hasil hitung cepat dalam Pemilu Legislatif 2014 jika dibandingkan Pemilu 2009, merupakan akibat kinerja pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak memuaskan. Menurut Anas, kinerja yang tidak memuaskan publik itu berdampak pada partai yang menjadi pilar utama pemerintah."Itu rumus demokrasi yang normal, berlaku di mana saja. Kalau partai utama pemerintah itu memuaskan publik, ditunjukkan dengan kinerja pemerintah di mata masyarakat, pasti insentif elektoralnya dinikmati partai pemerintah itu. Tapi kalau pemerintahnya dianggap tidak memuaskan publik, pasti juga dampak elektoralnya pada partai yang ada di dalam pemerintahan, terutama partai yang menjadi pilar utama pemerintahan," kata Anas di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (11/4/2014), saat memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai tersangka Hambalang.Anas mengatakan, hasil survei selama ini memang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah menurun. Dengan demikian, lanjut Anas, perolehan suara Demokrat yang diperkirakan 9-10 persen itu sudah luar biasa.Anas menilai, perkiraan perolehan suara Demokrat ini dampak dari konvensi calon presiden Partai Demokrat yang digelar sebelum pileg. Pencapaian itu, lanjutnya, bukan hanya karena kampanye yang dilakukan SBY selaku Ketua Umum Demokrat."Karena yang bekerja bukan hanya Pak SBY sebagai ketum, sebagai presiden, kepala negara, kepala pemerintahan, dan kader partai, tapi juga dibantu oleh kesebelasan konvensi. Kalau tidak ada kesebelasan konvensi tidak akan tembus 9 sampai 10 persen," ucap Anas.Hasil hitung cepat Kompas, suara Demokrat turun dari perolehan suara 2009 yang mencapai 20 persen. Suara Demokrat, versi hitung cepat, masih di bawah PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra. Suara Demokrat sedikit lebih tinggi dibanding PKB.Berdasarkan data yang terkumpul sebesar 93 persen, suara Demokrat 9,43 persen versi hitung cepat Kompas. Adapun hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia (data 99,5 persen), Demokrat memperoleh suara 9,86 persen. (Icha Rastika)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News