Ancaman badai kerek harga minyak ke level tertinggi dalam sebulan terakhir



SINGAPURA. Kontrak harga minyak dunia kembali ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam sebulan terakhir di New York. Pada pukul 13.26 waktu Sydney, kontrak harga minyak untuk pengantaran Oktober diperdagangkan di posisi US$ 89,44 per barel atau naik 10 sen di New York Mercantile Exchange.

Kemarin, kontrak yang sama naik US$ 3,32 menjadi US$ 89,34. Ini merupakan level tertinggi sejak 3 Agustus lalu. Jika dihitung, dalam setahun terakhir harga minyak sudah melejit 20%. Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Oktober ditransaksikan pada level US$ 115,62 per barel atau turun 18 sen di ICE Futures Europe exchange, London. Dalam setahun belakangan, harga minyak Brent sudah naik 48%. Kenaikan harga minyak saat ini terjadi setelah pelaku pasar berspekulasi, badai di Teluk Meksiko berpotensi memangkas suplai minyak AS. Pergerakan harga minyak hari ini juga akan dipengaruhi oleh data cadangan minyak AS yang bakal dirilis hari ini pukul 11.00 waktu New York oleh Departemen Energi AS. Berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg oleh sejumlah analis, suplai minyak akan turun 2 juta barel setelah serangan badai Tropis Lee yang menghentikan kegiatan produksi minyak."Jumlah badai di Teluk Meksiko dan Pantai Timur lebih banyak dibanding biasanya. Hal itu dapat menekan level produksi minyak. Nilai cadangan dan produksi minyak di AS tidak bertambah, sehingga penurunan harga minyak akan terbatas," jelas Tetsu Emori, commodity fund manager Astmax Co di Tokyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie