KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pembicaraan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan Donald Trump tentang decoupling atau pemisahan antara ekonomi negara yang dahulunya memiliki keterikatan kuat dengan China terus semakin merak. Hal ini tentu bisa mengganggu ekonomi AS di tengah impor barang-barang AS di China yang terus meningkat, yang dibarengi dengan investasi dari perusahaan-perusahaan Amerika ke China terus bergerak. Melansir artikel Reuters, Rabu (24/6) hal ini mengguncang sentimen pasar lantaran dapat menganggu ekonomi dunia. Penasihan perdagangan Gedung Putih Peter Navarro menilai pasar Asia ketakutan dengan pasar ini, lantaran kebijakan ini bisa menjadi penanda bahwa kesepakatan perdagangan AS-China sudah berakhir. Dampaknya, saham berjangka AS menurun, dolar naik dan indeks volatilitas turut meningkat.
Ancaman decoupling AS dinilai tidak sesuai kondisi lapangan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pembicaraan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan Donald Trump tentang decoupling atau pemisahan antara ekonomi negara yang dahulunya memiliki keterikatan kuat dengan China terus semakin merak. Hal ini tentu bisa mengganggu ekonomi AS di tengah impor barang-barang AS di China yang terus meningkat, yang dibarengi dengan investasi dari perusahaan-perusahaan Amerika ke China terus bergerak. Melansir artikel Reuters, Rabu (24/6) hal ini mengguncang sentimen pasar lantaran dapat menganggu ekonomi dunia. Penasihan perdagangan Gedung Putih Peter Navarro menilai pasar Asia ketakutan dengan pasar ini, lantaran kebijakan ini bisa menjadi penanda bahwa kesepakatan perdagangan AS-China sudah berakhir. Dampaknya, saham berjangka AS menurun, dolar naik dan indeks volatilitas turut meningkat.