KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saat ini dilanda kecemasan dari adanya krisis Evergrande Group di China. Perusahaan ini terancam bangkrut dan menyatakan tidak mampu membayar bunga pinjaman jatuh tempo pada 20 September 2021 karena kesulitan likuiditas. Efek dari hal ini menurut CEO Triv Gabriel Rey dapat merembet ke beberapa hal, seperti pasar saham Amerika Serikat (AS), dan bahkan aset kripto. Ia mengamati, banyak desas desus dari pasar bahwa USD Tether atau USDT commercial paper-nya berasal dari perusahaan Hongkong dan China. “Ada tebakan salah satunya mereka pegang surat utangnya Evergrande di salah satu desas desus yang terdengar ini,” kata Gabriel ketika dihubungi Kontan, Rabu (22/9).
Ancaman krisis Evergrande membayangi pasar aset kripto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saat ini dilanda kecemasan dari adanya krisis Evergrande Group di China. Perusahaan ini terancam bangkrut dan menyatakan tidak mampu membayar bunga pinjaman jatuh tempo pada 20 September 2021 karena kesulitan likuiditas. Efek dari hal ini menurut CEO Triv Gabriel Rey dapat merembet ke beberapa hal, seperti pasar saham Amerika Serikat (AS), dan bahkan aset kripto. Ia mengamati, banyak desas desus dari pasar bahwa USD Tether atau USDT commercial paper-nya berasal dari perusahaan Hongkong dan China. “Ada tebakan salah satunya mereka pegang surat utangnya Evergrande di salah satu desas desus yang terdengar ini,” kata Gabriel ketika dihubungi Kontan, Rabu (22/9).