Ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran mulai mereda



WASHINGTON. Mantan penasehat Presiden Barack Obama terkait Iran berpendapat, Iran sepertinya tidak akan menutup jalur pengiriman minyak melalui Selat Hormuz karena sanksi pihak Barat."Apakah saya benar-benar berpikir Iran akan menutup Selat Hormuz? Saya rasa tidak. Mereka akan menjadi satu-satunya pihak yang menderita paling besar atas penutupan itu," jelas Dennis Ross, yang melayani National Security Council selama dua tahun. Selain itu, kecemasan investor mengenai penutupan Selat Hormuz juga semakin mereda. Hal ini yang kemudian menyebabkan harga minyak menurun, kendati ketegangan antara Iran dan negara Barat semakin meningkat. Pasalnya, Iran kembali mengambil langkah dalam pengembangan nuklirnya dan menghukum mati mantan tentara Iran yang dituduh sebagai mata-mata AS. Kemarin, koran harian Iran yang mengutip Komandan Senior Pasukan Keamanan Revolusi Iran Ali Ashraf Nouri, menyebutkan pemimin Iran sudah memutuskan untuk menutup jalur pengiriman minyak melalui Selat Hormuz, jika musuh-musuh Iran benar-benar memblokir ekspor minyak. Sementara, Uni Eropa sudah memajukan jadwal pertemuan menteri-menteri luar negeri menjadi 23 Januari dari sebelumnya 30 Januari terkait pemberian sanksi impor minyak Iran.


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie