KONTAN.CO.ID - Perubahan iklim telah menjadi ancaman nyata bagi manusia. Cuaca ekstrem hingga bencana alam yang sering terjadi erat kaitannya dengan perubahan iklim, menimbulkan kerugian yang begitu besar baik korban jiwa, hilangnya aset, serta menurunnya aktivitas produksi khususnya di sektor pertanian telah dirasakan. Pembahasan mengenai dampak perubahan iklim terhadap kehidupan manusia tersebut menjadi perhatian dalam Safari Ramadan Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) bersama AQUA. Acara berlangsung pada Senin, 25 Maret 2024 dan dihadiri oleh Katib Syuriah PBNU Dr. K.H. M. Mujib Qulyubi, M.H, Water Environmental & Sanitation Specialist Cowater International Trimo Pamudji Al Djono serta jajaran civitas akademika UNUSIA. Water Environmental & Sanitation Specialist Cowater International Trimo Pamudji Al Djono mengatakan mitigasi perubahan iklim tidak bisa dilakukan secara individu, namun harus dengan keterlibatan banyak pihak. “Yang paling penting adalah aksi mitigasinya harus dilakukan secara bersama-sama. Semua elemen masyarakat, pemerintah, swasta, NGO dan sebagainya. Karena aksi mitigasi ini yang paling berdampak pada perubahan lingkungan, termasuk penghijauannya,” jelas Trimo Pamudji.
Ancaman Perubahan Iklim Meningkat, UNUSIA Gelar Kajian Mengenai Fiqih Lingkungan
KONTAN.CO.ID - Perubahan iklim telah menjadi ancaman nyata bagi manusia. Cuaca ekstrem hingga bencana alam yang sering terjadi erat kaitannya dengan perubahan iklim, menimbulkan kerugian yang begitu besar baik korban jiwa, hilangnya aset, serta menurunnya aktivitas produksi khususnya di sektor pertanian telah dirasakan. Pembahasan mengenai dampak perubahan iklim terhadap kehidupan manusia tersebut menjadi perhatian dalam Safari Ramadan Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) bersama AQUA. Acara berlangsung pada Senin, 25 Maret 2024 dan dihadiri oleh Katib Syuriah PBNU Dr. K.H. M. Mujib Qulyubi, M.H, Water Environmental & Sanitation Specialist Cowater International Trimo Pamudji Al Djono serta jajaran civitas akademika UNUSIA. Water Environmental & Sanitation Specialist Cowater International Trimo Pamudji Al Djono mengatakan mitigasi perubahan iklim tidak bisa dilakukan secara individu, namun harus dengan keterlibatan banyak pihak. “Yang paling penting adalah aksi mitigasinya harus dilakukan secara bersama-sama. Semua elemen masyarakat, pemerintah, swasta, NGO dan sebagainya. Karena aksi mitigasi ini yang paling berdampak pada perubahan lingkungan, termasuk penghijauannya,” jelas Trimo Pamudji.
TAG: