KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China menyangkut pemberlakuan tarif impor diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Apalagi China kini berbalik mengancam akan memberlakukan tarif impor dengan nilai total US$ 3 miliar untuk produk AS. Hal itu bisa mengancam ekspor kedelai dari negeri Paman Sam. “Selama ini saingan CPO itu kan minyak kedelai dan China merupakan importir tebesar,” papar Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id. Jika China juga menerapkan tarif impor untuk minyak kedelai asal AS, maka pintu CPO untuk menguasai pasar negeri Tirai Bambu akan semakin lebar. Produsen tak perlu lagi mengkhawatirkan pasokan kedelai AS yang berlimpah akan membuat investor beralih ke produk yang lebih murah.
Ancaman tarif China ke produk AS bisa berdampak ke harga CPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China menyangkut pemberlakuan tarif impor diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Apalagi China kini berbalik mengancam akan memberlakukan tarif impor dengan nilai total US$ 3 miliar untuk produk AS. Hal itu bisa mengancam ekspor kedelai dari negeri Paman Sam. “Selama ini saingan CPO itu kan minyak kedelai dan China merupakan importir tebesar,” papar Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id. Jika China juga menerapkan tarif impor untuk minyak kedelai asal AS, maka pintu CPO untuk menguasai pasar negeri Tirai Bambu akan semakin lebar. Produsen tak perlu lagi mengkhawatirkan pasokan kedelai AS yang berlimpah akan membuat investor beralih ke produk yang lebih murah.