KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen beras kemasan, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (
HOKI) mengaku puas dengan kinerja perusahaan sepanjang paruh pertama tahun 2019.
Investor Relations PT Buyung Poetra Sembada Tbk Ferdinand Dion mengatakan kinerja perusahaan pada tahun ini masih sesuai dengan perencanaan. “Terkhusus momentum lebaran kemarin meningkat penjualan 5%-10% dari biasanya,” kata pria yang akrab disapa Dion itu, Jumat (19/7). Sayang pihaknya belum mau membuka berapa realisasi penjualan sepanjang semester I ini. “Masih diaudit ya,” ujarnya.
Untuk menjaga momentum, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi di semester II-2019. Salah satunya adalah dengan menjajaki pasar baru. “Kita akan coba untuk masuk ke pasar-pasar baru, tak terkecuali pasar tradisional” kata Dion. Dion menjelaskan selama ini bukan pihaknya tidak pernah melakukan penetrasi ke pasar-pasar tradisional. Namun, di semester kedua tahun ini HOKI akan semakin “babat alas” alias membuka pasar-pasar baru yang belum terjamah. “Kita coba lihat lagi mana pasar tradisional yang berpotensi. Tapi tetap kita akan jual dalam bentuk kemasan, bukan curah,” tandas Dion. Dion belum mau mengungkap lebih rinci mana saja kawasan-kawasan yang menjadi prioritas perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar. “Kami tidak ada target khusus dimana dan berapa. Kami penetrasi seluas-luasnya. Dan mungkin di luar Jawa, termasuk Indonesia bagian timur. Karena selama ini Jawa sudah cukup besar,” ujarnya. Dion menyebut hingga saat ini potensi penjualan beras masih sangat tinggi di Indonesia. Wajar, beras sebagai bahan nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Dion mengungkapkan kebutuhan beras Indonesia setiap tahunnya mencapai 31 juta ton. “Kalau dibanding dengan penjualan kami tahun lalu yang sebesar Rp 1,4 triliun,
market share kami tidak lebih dari 1%,” ujarnya. Saat ini tantangan bagi perusahaan adalah bagaimana memperkenalkan produk-produk beras kemasan HOKI agar dapat diterima oleh pasar. Menurutnya, hingga saat ini mindset konsumer di Indonesia masih melihat beras kemasan lebih mahal dari beras curah. “Padahal dengan era perdagangan harga eceran tertinggi ini, harga jual kita itu sama. Bahkan produk kita lebih higienis,” ujarnya. Terkait dengan berangsurnya perubahan musim menuju kemarau di semester II-2019, Dion mengaku tidak terlalu khawatir. Ia mengatakan HOKI sudah melakukan antisipasi. “Kalau memasuki musim kemarau, kan tidak semua kemarau. Kami sudah siap dengan ambil pasokan dari daerah lain yang pasokannya belum terpengaruh cuaca seperti dari Sumatra dan Sulawesi,” tandas Dion. Selain itu, HOKI juga masih akan meningkatkan kapasitas produksi. Dion mengatakan, tahun ini HOKI sedang fokus meningkatkan kapasitas pabrik hingga 55 ton per jam. “Saat ini kita masih 35 ton per jam,” ungkapnya.
HOKI berencana akan menambah kapasitas produksi menjadi 40 ton per jam hingga dua tahun ke depan. Realisasi itu akan dilaksanakan secara bertahap. “Tahun 2020 akan tambah kapasitas produksi 20 ton per jam. Lalu tahun 2021 akan tambah 20 ton per jam lagi. Jadi kurang lebih dalam dua tahun ke depan bisa 95 ton per jam,” ungkapnya. Seiring dengan peningkatan kapasitas tersebut, hingga akhir tahun HOKI menargetkan produksi beras perusahaan bisa mengalami pertumbuhan 15%. Sebagai informasi, tahun lalu produksi beras HOKI mencapai 130.000 ton. Bila target terpenuhi, maka tahun ini HOKI bisa memproduksi beras hingga 150.000 ton. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi