Ancora fokus kembangkan bisnis non-peledak di 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) tidak bakal tinggal diam dengan lini bisnis peledaknya yang masih mengalami kelesuan. Seperti yang diketahui, anak usaha OKAS yaitu PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) memproduksi bahan peledak amonium nitrat.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2017, pendapatan MNK tumbuh 10% padahal porsinya pada pendapatan induk usaha mencapai 77%. "Geliat bisnis batubara belum bisa menumbuhkan sektor bahan peledak," kata Rolaw P. Samosir, Direktur OKAS, Rabu (27/12).

Oleh karena itu perseroan ini bakal fokus pada lini bisnis non-bahan peledak, yakni pengeboran minyak bumi dan gas serta pengembangan rencana baru tambang emas. Penjualan PT Bormindo, anak usaha di bidang minyak dan gas (migas) tercatat naik 10% dari US$ 15,42 juta di kuartal III-2016 menjadi US$ 16,87 juta di kuartal III-2017.


Selain itu, OKAS berupaya memulihkan kinerja bisnis dengan memodali usaha pertambangan emas di Lombok. Perseroan ini telah mengakuisisi Indotan Lombok Pte Ltd dan diharapkan penambangan emas segera terlaksana secepatnya.

Ada empat titik lokasi yang prospektif untuk menambang emas di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Lokasi tersebut tepatnya di Selodong, Bising, Tibu Serai dan Raja.

OKAS melalui akuisisi PT Indotan Lombok Barat Bangkit yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP) di pulau Lombok tersebut telah mengeluarkan dana senilai US$ 2 juta. Dana tersebut diperoleh melalui pinjaman dari Dewata Konsultama Sinergi. Dengan dana tersebut, OKAS berharap bisa segera memproduksi emas. Perseroan ini berharap beberapa wilayah eksplorasi yang ada dalam area pertambangan emas tersebut bisa diproduksi. OKAS memproyeksi pada tahun 2019 sudah ada wilayah tambang emas di Indotan Lombok yang bisa berproduksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini