KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk memproyeksi bisnis ammonium nitrate (AN) bakal bertumbuh pada tahun ini. Emiten berkode saham OKAS ini membidik produksi AN sebanyak 125.000 ton pada tahun ini atau naik 13,63 ketimbang produksi AN pada tahun lalu. Direktur Utama Ancora Indonesia Resources, Rolaw P. Samosir menyatakan realisasi produksi AN sepanjang 2018 sebesar 110.000 ton. Ia mengaku pihaknya telah mengunci lebih kurang lebih 50% kotrak jual beli AN. “Kiita sudah aman untuk penjualan tahun ini. Ada beberapa buyer kita yang sudah membayar di awal,” katanya pada Kontan.co.id, Rabu (9/1). Penjualan ammonium nitrate OKAS seluruhnya dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Menurutnya, pembatasan untuk impor AN oleh Pemerintah juga turut mendongkrak permintaan dari dalam negeri. “Biasanya permintaan AN akan meningkat pada awal tahun,” imbuhnya. Mengenai adanya tren penurunan harga batubara beberapa bulan terakhir ini, Rolaw P. Samos menuturkan hal ini belum berpengaruh terhadap kinerja perusahaan lantaran klien OKAS merupakan perusahaan tambang yang memiliki produksi batubara berkalori tinggi. Terakhir, penjualan AN ke PT Chevron Pacific Indonesia sebesar 15%, kemudian dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara 13%, PT Pamapersada Nusantara sebesar 20%, PT Freeport Indonesia sebanyak 10%, dan PT Adaro Indonesia sebesar 10% dari seluruh total penjualan. Sepanjang tahun lalu, OKAS telah menggenjot produksi ammonium nitrate dari 5000 ton sampai 6000 ton ammonium nitrate per bulan menjadi 11,000 ton per bulan. Melalui anak usaha PT Multi Nitrotama Kimia (MNK), saat ini OKAS mengoperasikan dua pabrik. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ancora Indonesia Resources (OKAS) yakin bisnis ammonium nitrate tumbuh
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk memproyeksi bisnis ammonium nitrate (AN) bakal bertumbuh pada tahun ini. Emiten berkode saham OKAS ini membidik produksi AN sebanyak 125.000 ton pada tahun ini atau naik 13,63 ketimbang produksi AN pada tahun lalu. Direktur Utama Ancora Indonesia Resources, Rolaw P. Samosir menyatakan realisasi produksi AN sepanjang 2018 sebesar 110.000 ton. Ia mengaku pihaknya telah mengunci lebih kurang lebih 50% kotrak jual beli AN. “Kiita sudah aman untuk penjualan tahun ini. Ada beberapa buyer kita yang sudah membayar di awal,” katanya pada Kontan.co.id, Rabu (9/1). Penjualan ammonium nitrate OKAS seluruhnya dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Menurutnya, pembatasan untuk impor AN oleh Pemerintah juga turut mendongkrak permintaan dari dalam negeri. “Biasanya permintaan AN akan meningkat pada awal tahun,” imbuhnya. Mengenai adanya tren penurunan harga batubara beberapa bulan terakhir ini, Rolaw P. Samos menuturkan hal ini belum berpengaruh terhadap kinerja perusahaan lantaran klien OKAS merupakan perusahaan tambang yang memiliki produksi batubara berkalori tinggi. Terakhir, penjualan AN ke PT Chevron Pacific Indonesia sebesar 15%, kemudian dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara 13%, PT Pamapersada Nusantara sebesar 20%, PT Freeport Indonesia sebanyak 10%, dan PT Adaro Indonesia sebesar 10% dari seluruh total penjualan. Sepanjang tahun lalu, OKAS telah menggenjot produksi ammonium nitrate dari 5000 ton sampai 6000 ton ammonium nitrate per bulan menjadi 11,000 ton per bulan. Melalui anak usaha PT Multi Nitrotama Kimia (MNK), saat ini OKAS mengoperasikan dua pabrik. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News