JAKARTA. Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) bekerja sama dengan PT Debindomulti Adhiswati (Debindo) menggelar pameran produk properti residensial dan komersial, REI EXPO 2013, mulai Sabtu (4/5) hingga Minggu (12/5/2013) pekan depan, di Jakarta Convention Center (JCC).

Namun, bagi Anda yang sedang mencari hunian dengan harga di bawah Rp 100 juta, siap-siap saja untuk gigit jari. Sebab, pameran tersebut umumnya menyediakan hunian mulai Rp 200 juta hingga Rp 3,5 miliar.

"Memang, rumah murah yang ada di event ini sangat terbatas. Kami mengharapkan di kesempatan selanjutnya jumlah penawaran rumah murah tersedia lebih banyak," kata Kepala Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat RI Sri Hartoyo.

Adapun ihwal tingginya harga hunian yang ditawarkan, Ketua Umum DPP REI Setyo Maharso mengungkapkan, mahal dan tidaknya harga hunian sangat relatif. Selain itu, saat ini pasar properti di Indonesia mampu menyerap berapapun harga properti yang ditawarkan.

Setyo menekankan, saat ini hal terpenting bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), adalah regulasi yang jelas. Konsistensi dari pemerintah dengan menjalankan regulasi pro MBR adalah hal utama.

"Seperti waktu FLPP berhenti, teman-teman jual Rp 100 juta sudah diserap pasar dengan cicilan. Regulasi diperlukan pasar sehingga tidak ada jeda waktu. Lagipula, masyarakat tidak melihat suku bunga, tapi angsurannya berapa. Masyarakat ini sudah jauh lebih terdidik. Mereka mampu mendapatkan informasi fasilitas dan harga untuk membandingkan dengan kemampuannya. Mampu atau tidak mereka mencicil hingga 20 tahun," ujar Setyo.

Namun, meski harga yang ditawarkan dalam pameran ini cukup tinggi, namun pihak penyelenggara dan BNI sudah menyiapkan bunga KPR khusus. BNI menetapkan bunga 6,6% untuk KPR dan KPA selama pameran. (Gusti Sawabi/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri