Anda Habis Gajian? Yuk Atur Pengeluaran dengan Bijak!



KONTAN.CO.ID - Masih di awal bulan, Anda baru saja gajian kan? Adakah di antara Anda yang sering merasakan uang gajian kok seperti tidak pernah bersisa di akhir bulan? Anda merasakan pengeluaran bulanan Anda terlalu besar? Sering merasakan uang mengalir bagaikan air

Persoalan yang kerap terjadi, kenapa ya uang gaji sepertinya hanya numpang lewat di rekening bank kita? Begitu gajian masuk ke rekening, lantas mengalir ke pos pengeluarannya masing-masing. Ada yang ke cicilan rumah (mana cicilannya masih 8 tahun lagi), cicilan mobil (masih 2 tahun lagi selesai), cicilan kartu kredit (tiap bulan kok tidak habis-habis) dan juga aneka pembayaran tagihan listrik, internet dan lain-lain. Beberapa hari setelah gajian, jadwal bayar SPP anak sekolah sudah menanti.

Baca Juga: Jangan Bayar Percuma! Yuk Simak Tips Atur Pengeluaran Langganan Platform


Akhir pekan jalan-jalan ke mal bersama keluarga, mumpung masih tanggal muda, belanja baju mumpung lagi diskon, belanja bulanan ke supermarket sekalian, beli jajanan makanan dan minuman, makan siang di restoran baru sekalian manfaatkan promo diskon dari bank A. Esoknya belanja di tukang sayur, eh kenapa harga-harga merangkak naik.

Satu minggu setelah gajian, lho kok duit di dompet menipis atau saldo di rekening sudah tiris, tinggal segini? Buat keperluan 3 minggu ke depan makan apa aja ini? Belum pengeluaran transportasi dan pengeluaran dadakan lainnya. Kartu kredit sudah dicicil 10%, eh jadi bertambah lagi 25% karena transaksi di mal pekan lalu. Apakah Anda sering merasa seperti itu? Anda sedang dalam fase-fase seperti ini? Bagaimana rasanya? Nyaman atau tidak? Atau karena sudah biasa, jadi biasa aja.

Sebenarnya enggak kenapa-kenapa juga gaji habis, asal dihabiskan di jalan yang benar, buat belanja sudah, buat investasi dan tabungan juga sudah. Tetapi apakah Anda semua seperti itu? Apakah ada di antara Anda gaji hanya habis untuk cicilan utang dan belanja bulanan?

Baca Juga: Sudah Sehatkah Keuangan Anda? Yuk Lakukan Evaluasi Kesehatan Keuangan!

Jika kondisi seperti itu, maka ada sesuatu yang kurang tepat dalam manajemen pengeluaran Anda. Ada dua kemungkinan, pendapatan Anda yang kurang besar alias terlalu kecil atau pengeluaran Anda yang terlalu besar atau kurang kecil.

Kembali ke permasalahan awal jika gaji rasanya Bagai air mengalir, baru sebentar mengendap di rekening kok saldo tinggal sedikit? Maka ada dua cara mengatasinya. Pertama, menambah penghasilan Anda. Kedua, mengurangi pengeluaran Anda. Bisa dipilih salah satunya, atau dilakukan keduanya secara bersamaan untuk mendapatkan hasil yang paling optimal.

Jika Anda memilih opsi pertama, maka Anda tidak mau mengurangi pengeluaran Anda saat ini. Tentunya Anda harus dapat menambah sumber penghasilan. Anda tentu harus mampu membagi waktu, tenaga dan pikiran antara pekerjaan utama yang memberikan gaji tetap dengan pekerjaan sampingan yang bakal Anda pilih. Di era ekonomi digital ini ada beberapa peluang yang bisa Anda jalankan untuk menambah pundi-peundi penghasilan seperti bergabung sebagai affiliate dari marketplace, atau menjadi reseller produk-produk yang kerap diperlukan rumah tangga.

Baca Juga: Tips Atur Keuangan Rumah Tangga dengan Anggaran Keuangan & Trik Berhemat yang Efektif

Opsi kedua adalah mengurangi jumlah pengeluaran Anda. Agar Anda dapat melakukan hal ini, maka Anda perlu memisah-misahkan jenis pengeluaran Anda. Catatlah jumlah pengeluaran tersebut setiap bulannya. Jika Anda tidak ingat, maka ambil rata-ratanya saja.

Menurut Aidil Akbar Madjid, perencana keuangan, dalam memisahkan jenis pengeluaran, ada banyak cara mementukan kategori setiap pengeluaran. Mulai dari frekuensinya (bulanan, tahunan), dari sifat jumlahnya (tetap.fleksibel), dari tingkat urgensinya (cicilan utang, SPP sekolah anak atau sekadar jajan kopi di kafe). Anda bebas mau mengkategorikan dengan jenis seperti apa. Namun yang terpenting Anda harus mampu identifikasi seluruh pengeluaran Anda mulai dari pengeluaran yang terbesar hingga pengeluaran terkecil.

Setelah Anda mengidentifikasi seluruh pengeluaran, barulah Anda pelototi satu per satu. Ajukan pertanyaan berikut untuk seluruh pengeluaran Anda: 1.Apakah pengeluaran ini bisa dihapus atau ditiadakan? Jika ya, coret dari daftar pengeluaran Anda.

Setelah selesai pertanyaan di atas untuk seluruh pengeluaran, maka ajukan pertanyaan kedua: 2.Apakah pengeluaran ini bisa dikurangi? Jika ya, coretlah pengeluaran semula ke angka yang baru.

Jika sudah selesai, coba bandingkan dengan pengeluaran sebelumnya. Tentu lebih kecil kan, karena sudah dihapus beberapa pengeluarannya. Nah, tugas Anda selanjutnya adalah melaksanakan budget atau anggaran pengeluaran mengikuti angka terbaru dengan disiplin dan komitmen dari Anda dan juga pasangan bagi yang sudah menikah. Anda juga bisa bersama pasangan membuat kesepakatan untuk saling mengingatkan dan sabar jika timbul keinginan yang di luar budget.

Saat awal menjalankan kedisiplinan berbelanja sesuai anggaran yang baru pasti terasa berat, bikin Anda mengomel dan bersungut-sungut. Tapi yakinlah buah kedisiplinan Anda ini akan membuat Anda bisa bernafas lega dan tersenyum bahagia saat uang gaji Anda tidak langsung habis seketika di awal bulan gajian.

“Ada juga tips lain, Anda bisa mengubah pengeluaran Anda yang konsumtif menjadi produktif, ini adalah pengeluaran yang bijak”ujar Aidil. Sekadar contoh, misalnya Anda mengurangi frekuensi jalan-jalan di mal dari seminggu sekali menjadi sebulan sekali. Maka pengeluaran yang biasa Anda habiskan di mal seperti makan siang, belanja pernak-pernik rumah, baju bisa Anda alihkan untuk membeli produk investasi seperti reksadana untuk tujuan keuangan Anda lainnya. Artinya jumlah pengeluaran Anda tetap, tetapi memberikan manfaat di masa depan.

Mulailah mengatur pengeluaran Anda dan Anda pun bisa tenang hingga akhir bulan dan gajian bulan berikutnya. Selamat mencoba.

Baca Juga: Lima Langkah Agar Anda Jago Membuat Anggaran Bulanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti