EFEK SAMPING TATO PERMANEN - Tato membuat sebagian orang merasa lebih percaya diri. Namun, tato bisa memicu berbagai masalah kesehatan loh. Belakangan tato sedang ngetren di tanah air. Tidak sedikit masyarakat yang sengaja membuat tato di salah satu bagian tubuhnya agar terlihat lebih menarik.
Baca Juga: Manfaat Kacang Hijau Untuk Kesehatan, Ada 10 Hal Penting Diketahui Apakah tato aman atau memiliki risiko kesehatan? Mengutip dari Health Shots, hasil sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Analytical Chemistry pada Februari 2024 mengungkap potensi risiko kesehatan terkait tato. Sembilan merek tinta tato utama di Amerika Serikat diperiksa untuk penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 tinta yang diteliti, 45 di antaranya memiliki bahan tambahan atau pigmen yang dirahasiakan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan. Polietilen glikol, salah satu bahan tambahan dalam tinta tato bisa menyebabkan kram perut, perut kembung, diare, dan perut bengkak. Bahan lain yang berpotensi berbahaya yang ditemukan dalam tinta adalah bahan kimia 2-fenoksietanol. Dosis tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit, kerusakan ginjal dan saraf. Berikut dampak buruk tato permanen untuk kesehatan: 1. Infeksi Jarum dan alat tajam digunakan untuk memasukkan pigmen ke dalam lapisan kulit saat melakukan proses tato. Hal ini bisa memicu infeksi seperti pioderma dan infeksi bakteri jika alat yang digunakan tidak bersih atau steril. 2. Akumalasi cairan Seroma atau penumpukan cairan bisa terjadi setelah tato. Ini adalah cairan bening yang terkumpul di bawah kulit. Cairan ini biasanya akan keluar dengan sendirinya atau perlu dilakukan oleh ahli medis. 3. Reaksi alergi Beberapa orang mungkin alergi terhadap logam seperti merkuri dan timbal atau pigmen warna yang ada pada pewarna tato. Hal tersebut bisa memicu reaksi alergi. 4. Bekas luka keloid Jika Anda rentan mengalami keloid, sebaiknya lebih berhati-hati, terutama saat akan membuat tato di area yang luas. Tato bisa menimbulkan bekas luka yang tebal karena taruma pada kulit. 5. Iritasi saat
Magnetic Resonance Imaging (MRI) Tato dapat menyebabkan iritasi kulit dan rasa terbakar saat dilakukan MRI. Hal ini bisa terjadi karena pigmen tersebut mengandung besi oksida besi yang menimbulkan rasa tidak nyaman saat MRI.
Tinta tato menyebabkan kanker
Membuat tato saja memang tidak akan memicu kanker. Namun, bahan tertentu dalam tinta tato bisa memicu penyakit kanker. Merangkum dari Healthline, beberapa tinta tato mengandung zat yang disebut azo, yang juga digunakan dalam cat mobil. Tinta merah juga telah dipelajari selama beberapa dekade, dengan penelitian sebelumnya menunjukkan peningkatan risiko kanker hati pada tikus yang terpapar pigmen azo merah. Tinta hitam juga dianggap berisiko lebih tinggi. Laporan tahun 2016 dari pemerintah Australia menemukan bahwa 83 persen tinta hitam yang diuji mengandung karsinogen yang disebut hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
Pigmen lain mungkin mengandung zat yang berpotensi berbahaya seperti:
- Alkohol
- Barium
- Kadmium
- Tembaga
- Memimpin
- Air raksa
- Mineral
- Nikel
- Plastik
- Pewarna nabati
Secara keseluruhan, tinta tato lebih aman dibandingkan dekade sebelumnya. Namun, ada baiknya Anda selalu menanyakan jenis tinta apa yang digunakan untuk tato.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 7 Manfaat Kulit Mangga Untuk Kesehatan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati