KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rematik bisa diderita laki-laki dan perempuan. Ciplukan efektif membantu mengobati rematik bila dikonsumsi dengan benar. Rematik penyakit yang umum diderita masyarakat. Penyakit ini tidak bersifat menular tapi bisa menyerang laki-laki dan perempuan.
Baca Juga: Bawang putih bisa membantu menurunkan asam urat tinggi Melansir dari Kompas.com, rematik merupakan peradangan dan pembengkakan otot atau persendian. Rematik bisa menyerang bagian sendi mana saja, tapi yang paling umum terserang adalah sendi di pergelangan tangan, pergelangan kaki, buku-buku jari, dan lutut. Seseorang yang menderita rematik biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti kekakuan sendi saat pagi hari, pembengkakan, nyeri sendi, kelelahan, penurunan berat badan, dan kelelahan. Biasanya penderita rematik mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan penyakitnya. Namun, tidak sedikit orang yang memilih untuk menggunakan obat herbal untuk mengatasi nyeri akibat rematik.
Ciplukan mengobati rematik
Belakangan ciplukan cukup populer di masyarakat tanah air. Jangan heran, buah yang berukuran kecil ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, salah satunya mengobati rematik. Mengutip dari buku berjudul Tanaman Obat Jus untuk Asam Urat Rematik, ciplukan mengandung asalm klorogenik, asam sitrun, fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxanthin, vitamin C, gula, dan asam elaidik. Selain itu, ciplukan memiliki efek farmakologis analgetik, peluruh kencing, menetralkan racun, dan batuk. Kandungan dan efek farmakologis tersebut yang membuat ciplukan dipercaya ampuh mengobati rematik. Untuk merasakan manfaatnya, Anda cukup sediakan 10 gram ciplukan kering dan tiga gelas air.
Anda cuci lalu rebus ciplukan sampai mendidih dan menyisahkan air setengahnya. Anda dinginkan dan saring air rebusan ciplukan. Anda minum air rebusan ciplukan tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.
Baca Juga: 5 Manfaat ciplukan untuk kesehatan: mengobati diabetes melitus sampai bisul Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati