Anda penggemar berat gorengan? Awas makan gorengan berlebihan memicu penyakit kronis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gorengan salah satu makanan yang murah meriah dan nikmat dimakan kapan saja. Perlu Anda tahu, makan gorengan berlebihan dan terlalu sering bisa memicu munculnya penyakit kronis.  

Gorengan, salah satu makanan yang jadi favorit banyak orang di tanah air. Rasa yang nikmat dan renyah membuat gorengan banyak disukai masyarakat.

Baca Juga: Manfaat pare berikut ini cocok untuk menjaga kesehatan


Jadi, tidak heran bila gorengan banyak diburu oleh masyarakat. Apalagi saat musim penghujan, gorengan jadi makanan paling banyak diburu. 

Makan gorengan saat hujan atau setelah hujan memang nikmat, apalagi ditemani dengan segelas kopi atau teh hangat.   

Namun, tahukah Anda kenikmatan gorengan ternyata tak sebanding dengan efek sampingnya? 

Melansir laman Healthline, makanan yang digoreng cenderung tinggi kalori dan lemak trans. Itu sebabnya, makanan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. 

Berikut faktor-faktor yang membuat gorengan buruk bagi kesehatan: 

1. Kalori  

Makanan yang digoreng biasanya dilapisi adonan atau tepung. Proses penggorengan pun menggunakan minyak yang cukup banyak. 

Inilah yang membuat makanan favorit sejuta umat ini mengandung lemak dan kalori tinggi. Padahal, mengonsumsi kalori terlalu tinggi bisa menyebabkan obesitas. 

Misalnya, satu kentang panggang kecil (100 gram) mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak. Tapi, kentang goreng dalam jumlah yang sama bisa mengandung g 319 kalori dan 17 gram lemak. 

2. Lemak trans  

Makanan yang digoreng dalam minyak pada panas cenderung mengandung lemak trans. Padahal, lemak trans bisa menjadi pemicu banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas. 

Minyak yang digunakan untuk menggoreng biasanya telah dipakai berkali-kali. Riset membuktikan setiap kali minyak digunakan kembali untuk menggoreng, kandungan lemak transnya meningkat. 

3. Akrilamida  

Akrilamida adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama proses memasak suhu tinggi, seperti menggoreng, memanggang atau baking. 

Zat ini terbentuk akibat reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine. 

Makanan bertepung seperti produk kentang goreng dan makanan yang dipanggang biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi. Paparan akrilamida dalam dosis tinggi bisa merusak dan menganggu sistem sarah serta memicu kanker. 

Cara sehat menggoreng makanan 

Meski makanan yang digoreng mengandung berbagai efek negatif pada kesehatan, bukan berarti kita harus menghindarinya. 

Yang perlu kita lakukan adalah membuatnya sendiri di rumah agar kita bisa mengontrol bahan-bahan yang digunakan. 

Kunci untuk membuat gorengan yang sehat adalah minyak yang kita gunakan. Pasalnya, jenis minyak yang digunakan untuk menggoreng sangat kandungan zat di dalam makanan. 

Untuk kesehatan, pilihlah minyak yang tahan terhadap suhu tinggi seperti minyak yang terbuat dari lemak jenuh dan tak jenuh tunggal. Minyak yang tahan terhadap suhu tinggi bisa mengurangi kadar akrilamida yang terbentuk. 

Selain itu, jangan gunakan minyak untuk menggoreng berulang kali. Setiap selesai menggoreng, gunakan tisu untuk merendam kelebihan minyak dari makanan.(Ariska Puspita Anggraini)

Baca Juga: Wow! Minum kopi bisa meningkatkan daya taha tubuh loh

Selanjutnya: Konsumsi pare berlebihan tidak baik untuk penderita diabetes

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai, Bahaya di Balik Nikmatnya Gorengan"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati