JAKARTA. Mobil bekas agaknya punya pesona tersendiri bagi PT Andalan Finance Indonesia. Tengok saja, aktivitas usaha pembiayaan mobil bekas perseroan yang kini tengah naik daun ketimbang pembiayaan mobil baru. Tak tanggung-tanggung, kelompok usaha Nasmoco ini bahkan bercita-cita menggemukkan kontribusi pembiayaan mobil bekas bakal mencapai 80% pada lima tahun mendatang. Saat ini, Sebastianus Harno Budi, Direktur Utama mengatakan, kontribusi lini usaha mobil bekas masih sekitar 55% dari total pembiayaan perseroan yang mencapai Rp 1,7 triliun sampai 31 Agustus 2014. Sedang sisanya, 45% merupakan pembiayaan mobil baru. Menurut Sebastianus, potensi pasar pembiayaan mobil bekas masih sangat besar. Meskipun, suku bunga pembiayaan mobil bekas cenderung lebih mahal ketimbang suku bunga pembiayaan mobil baru. Lagipula, lebih repot jika harus bersaing dengan multifinance besar dan perbankan di bisnis pembiayaan mobil baru.
Andalan Finance andalkan pembiayaan mobil bekas
JAKARTA. Mobil bekas agaknya punya pesona tersendiri bagi PT Andalan Finance Indonesia. Tengok saja, aktivitas usaha pembiayaan mobil bekas perseroan yang kini tengah naik daun ketimbang pembiayaan mobil baru. Tak tanggung-tanggung, kelompok usaha Nasmoco ini bahkan bercita-cita menggemukkan kontribusi pembiayaan mobil bekas bakal mencapai 80% pada lima tahun mendatang. Saat ini, Sebastianus Harno Budi, Direktur Utama mengatakan, kontribusi lini usaha mobil bekas masih sekitar 55% dari total pembiayaan perseroan yang mencapai Rp 1,7 triliun sampai 31 Agustus 2014. Sedang sisanya, 45% merupakan pembiayaan mobil baru. Menurut Sebastianus, potensi pasar pembiayaan mobil bekas masih sangat besar. Meskipun, suku bunga pembiayaan mobil bekas cenderung lebih mahal ketimbang suku bunga pembiayaan mobil baru. Lagipula, lebih repot jika harus bersaing dengan multifinance besar dan perbankan di bisnis pembiayaan mobil baru.