Andalkan anak usaha, penjualan Berlina tumbuh 26%



JAKARTA. PT Berlina Tbk mencetak kenaikan penjualan sebesar 26% menjadi Rp 400 miliar, pada semester I-2012. Pencapaian itu banyak disumbang oleh ekspansi anak usaha Berlina di China, yaitu Hefei Paragon Plastic Packaging Co Ltd.

Pada paro pertama tahun ini, nilai penjualan Hefei Paragon mencapai Rp 88 miliar, naik 13% year-on-year. Nilai itu setara 22% dari total penjualan Berlina.

"Pertumbuhan didukung oleh kenaikan volume penjualan sekitar 70%, terutama di sektor barang konsumsi yang bergerak cepat," ujar Karsono Probosetio, Sekretaris Perusahaan Berlina, Senin (23/7).


Berlina mengejar penjualan tahun ini sebesar Rp 849,16 miliar atau diproyeksikan tumbuh 25% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan, laba bersih dikejar pertumbuhannya sebesar 10% - 15%.

Akhir tahun lalu, Berlina membukukan laba dan penjualan masing-masing senilai Rp 43,79 miliar dan Rp 679,33 miliar. Kinerja anak usaha di China masih akan menjadi pengerek utama penjualan Berlina.

Tahun ini, Berlina mengagendakan perluasan pabrik di Cikarang dengan perkiraan kebutuhan investasi Rp 10 miliar - Rp 15 miliar. Perluasan pabrik ditujukan untuk mendongkrak kenaikan kapasitas produksi 20% - 25%, dari kapasitas saat ini sebesar 23.000 ton per tahun.

Karena baru digeber tahun ini, efek dari perluasan pabrik terhadap kinerja penjualan baru akan terasa tahun depan. Akhir tahun ini atau awal 2013, perluasan pabrik ditargetkan kelar.

Berlina menganggarkan belanja modal Rp 150 miliar. Roberto Bernhardeta, Financial Controller Berlina, mengungkapkan, saat ini dana belanja modal yang telah siap senilai Rp 70 miliar - Rp 80 miliar. "Itu digunakan untuk perluasan pabrik Cikarang dan penambahan mesin," kata dia.

Dana itu diperoleh dalam bentuk kredit dari PT Bank Mandiri Tbk, HSBC Indonesia, dan Bank OCBC NISP senilai US$ 10 juta - US$ 11 juta. Berlina juga mengantongi pinjaman dari Bank Mandiri senilai Rp 36 miliar.

Duit utangan itu akan dimanfaatkan Berlina untuk menambah penyertaan modal di Hefei Paragon. Kredit dari bank BUMN itu berbentuk fasilitas berjangka yang bisa ditarik selama tiga tahun.

Di luar itu, Hefei Paragon juga mengantongi pinjaman dari Bank Mandiri senilai US$ 6 juta. Roberto menuturkan, sebesar US$ 3 juta akan digunakan Hefei Paragon untuk belanja modal. "Sisanya untuk membeli bahan baku," jelasnya.

Berlina akan mencari kekurangan belanja modal tahun ini dari pinjaman perbankan lain. Pada perdagangan Senin (23/7), saham emiten berkode BRNA ini ditutup turun 2,83% ke Rp 2.575 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ruisa Khoiriyah