Andalkan KPR dan kredit payroll, BNI prediksi kredit konsumer naik 15,5% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) optimistis kredit konsumer masih dapat tumbuh di atas rata-rata industri pada akhir tahun 2018.

BNI memasang target pertumbuhan kredit konsumer (selain kartu kredit) sebesar 15,5% dibandingkan posisi Desember 2017.

Vice President Kredit Konsumer BNI Egos Mahar mengatakan untuk mendongkrak pertumbuhan kredit konsumer pihaknya masih akan mengandalkan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kepegawaian (payroll loan).


"Produk konsumer dengan potensi besar saat ini adalah KPR dan payroll loan, dengan komposisi portofolio mencapai 97% dari total kredit konsumer," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/8).

Bila dirinci, dalam paparan perusahaan pertumbuhan kredit konsumer pada semester I-2018 mencapai 12,6% year on year (yoy) menjadi Rp 75,48 triliun.

Kredit KPR masih mendominasi kredit konsumsi BNI dengan porsi sebesar 51,4% dari total kredit konsumer. Tercatat kenaikan KPR BNI di paruh pertama tahun ini mencapai 8,2% yoy dari Rp 35,85 triliun menjadi Rp 38,78 triliun.

Sementara kredit kepegawaian tumbuh paling deras 50,8% yoy menjadi Rp 21,74 triliun. Disusul kartu kredit BNI yang meningkat 5,5% yoy menjadi Rp 12,14 triliun.

Di sisi lain, kredit kendaraan bermotor (KKB) perseroan menyusut 48,3% dari Rp 3,79 triliun di semester I-2017 menjadi hanya sebesar Rp 1,95 triliun di semester I-2018.

Dari segi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), bank bersandi emiten bursa BBNI ini berhasil meningkatkan kualitas kredit konsumer dari 2,8% menjadi 2,5%.

"Untuk mendorong penyaluran kredit konsumer, BNI fokus memasarkan produk tersebut kepada database eksisting nasabah khususnya pegawai dengan payroll BNI dan pembelian properti di developer rekanan BNI," sambungnya.

Berdasarkan analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), pada Juni 2018 kredit konsumsi naik 10,6% secara tahunan menjadi Rp 1.444,8 triliun.

Bila dirinci berdasarkan jenis kreditnya, KPR tumbuh paling tinggi sebesar 13,5% yoy menjadi Rp 433,7 triliun di bulan Juni 2018. Disusul oleh kredit multiguna yang meningkat 13,4% yoy menjadi Rp 545,5 dan hanya kredit KKB saja yang tumbuh satu digit 9,5% menjadi Rp 136,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi