KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Karya, PT Adhi Karya Tbk (
ADHI) meyakini bisnis properti akan terus bertumbuh dan berkembang ke depannya. Keyakinan ini seiring dengan pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Jabodetabek dan nasional pada umumnya.
Sebagai informasi, bisnis properti Adhi Karya dikembangkan oleh anak perusahaan, salah satunya PT Adhi Commuter Properti Tbk (
ADCP). ADCP sendiri, pengembang properti yang berfokus pada properti berbasis transportasi massal atau
transit oriented development (TOD).
Adapun, saat ini ADCP sedang tahap pembangunan properti berbasis TOD di beberapa lokasi, antara lain Ciracas, Cibubur, Tebet, Bogor, Bekasi dan Tangerang Selatan.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Meraih Kontrak Baru dari Proyek PLTMG Senilai Rp 701,1 Miliar Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto menyatakan, pihaknya meyakini bisnis properti akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan penyelesaian sarana dan prasarana transportasi di Jabotabek dan nasional pada umumnya.
“Bisnis properti saat ini memasuki fase pemulihan dan relatif membaik setelah terdampak saat pandemi Covid-19,” ungkap Farid, kepada
Kontan.co.id, Senin (13/11).
Apabila menilik laporan keuangan ADHI, segmen properti dan pelayanan berkontribusi sebesar Rp 427,15 miliar per kuartal III-2023. Angka ini setara 3,73% dari total pendapatan ADHI yang tercatat mencapai Rp 11,44 triliun.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Ungkap Penyebab Plafon Stasiun LRT Cawang Bocor Farid tak memerinci berapa target pendapatan dari bisnis properti di tahun ini. Dia hanya menuturkan bahwa bagi ADHI, lini bisnis properti akan berkontribusi sekitar 4%-5% terhadap total pendapatan perseroan.
Lebih jauh, Manajemen Adhi juga melihat konsep properti yang dikembangkan anak usahanya memiliki niche market, antara lain properti berbasis transportasi dan apartemen sekitar kampus. “Sehingga memiliki keunikan pasar dibandingkan pengembangan dari developer lainnya,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli