KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah gejolak yang melanda pasar saham, sejumlah produk reksadana saham masih mampu mencatatkan kinerja menawan. Salah satunya, reksadana saham BNP Paribas Solaris. Kinerja produk besutan PT BNP Paribas Investment Partners ini ditopang saham-saham berkapitalisasi kecil dan sedang atau saham-saham lini kedua (second liner). Dalam dua bulan terakhir atau year to date (ytd) Februari 2018, BNP Paribas Solaris memperoleh imbal hasil sebesar 6,92%. Kinerja reksadana saham ini lebih tinggi dibandingkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya naik 3,80% pada periode yang sama. Khusus Februari, saat IHSG merosot 0,13%, reksadana BNP Paribas Solaris masih sanggup mencetak imbal hasil positif yaitu sebesar 0,75%.
Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners, Vivian Secakusuma menjelaskan, BNP Paribas Solaris merupakan reksadana tematik yang fokus pada saham-saham berkapitalisasi kecil hingga sedang. Menurutnya, saham-saham tersebut banyak diminati oleh investor lokal maupun mancanegara. Ia menyebut, faktor utama yang mendorong kinerja saham berkapitalisasi kecil-sedang adalah saham-saham berkapitalisasi besar sudah naik cukup besar pada tahun lalu. “Jarak valuasi saham small-mid cap semakin besar dibandingkan dengan saham berkapitalisasi besar,” papar Vivian. Di samping mengandalkan saham-saham berkapitalisasi kecil hingga sedang, BNP Paribas Investment Partners juga fokus pada saham-saham emiten yang memiliki pertumbuhan laba positif dengan mempertimbangkan sektor-sektor yang potensial di waktu mendatang. Berdasarkan Fund Fact Sheet per Februari 2018, porsi saham yang terdapat pada portofolio reksadana yang meluncur sejak 15 Mei 2008 tersebut mencapai 88,64%. Saat ini, BNP Paribas Investment Partners lebih cenderung berinvestasi pada saham di sektor konsumer dan beberapa komoditas. Adapun, lima besar efek saham yang terdapat pada reksadana ini antara lain saham BNII, GGRM, INKP, INDF dan UNTR.