Andalkan staycation, bisnis wisata Singapura mencoba bangkit lagi



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Industri pariwisata Singapura mendadak lesu sejak wabah Covid-19 meluas dalam 4 bulan terakhir. Saat ini pemerintah Singapura menaruh harapan pada cara berlibur staycation yang mulai digemari.

Staycation sendiri adalah model liburan praktis dengan hanya mengunjungi hotel atau villa yang ada di dalam negeri atau bahkan dalam kota.

Selain menghemat biaya, staycation juga bisa memberikan pengalaman baru dengan menginap di lokasi yang berbeda. Staycation juga dipercaya mampu menenangkan pikiran di sela kesibukan.


Di Singapura, jalur masuk untuk para wisatawan praktis ditutup sejak pandemi. Kini mereka berharap penuh pada para pecinta staycation untuk membantu pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Indonesia bisa jadi episentrum pandemi corona, setelah China dan India di Oktober

Melansir Bloomberg, metode staycation dipercaya bisa menambal celah ekonomi Singapura. Tahun lalu Singapura bisa mendapatkan hampir US$ 20 miliar dari para staycationers.

Sektor pariwisata Singapura saat ini sedang berusaha untuk pulih kembali. Pekan lalu, pemerintah memberikan lampu hijau untuk membuka kembali hotel dan objek wisata lainnya untuk wisatawan domestik.

Sejak pandemi berlangsung, Singapura mencatat rekor kunjungan wisata asing terendah dalam Sejarah.

Terhitung hanya ada 750 wisatawan asing yang datang pada bulan April lalu. Turun sangat jauh dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1,6 juta wisatawan.

Baca Juga: Ini kurs rupiah-dollar Singapura di BNI, tengah hari 6 Juli 2020

Pariwisata telah menjadi industri yang semakin penting bagi Singapura. Negara kecil dengan hana 5,7 jutaan penduduk ini benar-benar sanggup memanfaatkan potensi wisata mereka.

Marina Bay Sands, Universal Studios, sampai Singapore Zoo jadi contoh penyumbang pemasukan terbesar. Belum lagi adanya daya tarik patung Merlion dan interior indah Bandara Changi yang mendunia.

Sekarang, pemulihan kondisi pariwisata Singapura kemungkinan belum bisa selesai sebelum tahun 2022. Sebuah pukulan berat bagi kekuatan ekonomi di Asia Tenggara ini.

Singapura benar-benar berharap produksi dan distribusi vaksin bisa segera dilaksanakan sambil mengandalkan para